Para peneliti menemukan, mi instan mengandung aditif dan pengawet buatan berbahaya.
Di antara zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya adalah butylhydroquinone, atau dikenal sebagai TBHQ.
Baca Juga : Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Aditif ini berguna untuk memperpanjang masa penyimpanan produk, yang ternyata juga ditemukan dalam kosmetik, pestisida dan berbagai jenis vernis kayu.
Efek samping paling mengerikan dari TBHQ adalah merusak proses dalam sistem pencernaan.
Artinya, zat kimia ini bisa tinggal di dalam tubuh dalam waktu lama.
Tidak seperti makanan lain yang dapat dicerna dalam 6-8 jam setelah dimakan, mi instan butuh waktu berhari-hari untuk dicerna dalam tubuh.
Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak sering mengonsumsi mi instan yang tidak sehat ini.
Baca Juga : Sedang Sakit Flu? 10 Makanan Sehat Ini Dapat Menambah Tenaga
Beberapa penelitian merekomendasikan untuk mengonsumsi mi intan sekali dalam seminggu saja, demi kelancaran sistem pencernaan. (*)