Find Us On Social Media :

Asri Welas Mengaku Masih Kekurangan Air Ketuban Walau Sudah Makan Banyak, Apa Dampaknya pada Janin?

Di kehamilan 8 bulan ini Asri Welas alami kekurangan air ketuban. Apa dampaknya pada janin?

GridHEALTH.id - Saat ini, Asri Welas sedang dalam kondisi hamil anak ketiga. Kabarnya kehamilan Asri Welas sudah menginjak usia 8 bulan.

Melansir Nakita.ID dari Grid.id, Asri Welas justru alami suatu kondisi mengkhawatirkan pada kehamilannya ini.

Asri mengungkapkan kandungannya bermasalah, sebab diketahui air ketuban dalam kandungannya kurang dari jumlah yang seharusnya.

Baca Juga : Pelaku Pengeroyokan Audrey Seakan Tidak Merasa Menyesal, Peneliti; 'Pelaku Bullying 2 Kali Lebih Besar Idap Gangguan Kesehatan Mental'

"Air ketuban kurang. Aku rasa udah makan banyak tapi kata dokter, 'kurang Sri.' Selalu suami aku itu WA aku ayo minum terus, udah makan belum," tuturnya.

Mendekati waktu perkiraan kelahiran, kondisi kandungan Asri Welas membuat dokter tak berani mengambil risiko.

"Sebenarnya 3 minggu lagi. Tapi dokter kan nggak mau ambil risiko kalau udah mulai pecah ketuban ya," lanjutnya.

Kondisi air ketuban yang kurang memang mengkhawatirkan.

Baca Juga : Pendidikan Dasar di Jepang Pentingkan Jam Istirahat di Sekolah, Ini Dampaknya Buat Kesehatan Anak

Laman American Pregnancy memuat jika kurangnya air ketuban bisa menimbulkan beberapa risiko untuk janin, tergantung kapan hal itu terjadi.

Sebabnya, cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan otot, anggota badan, paru-paru, dan sistem pencernaan.

Pada trimester kedua, bayi mulai bernapas dan menelan cairan untuk membantu paru-paru mereka tumbuh dan lebih siap digunakan di dunia luar nantinya.

Baca Juga : Di Bandung Seorang Suami Rela Terjang Banjir Setinggi Leher Demi Selamatkan Istri yang Tengah Hamil Tua, Berisiko Terkena Penyakit Leptospirosis

Cairan ketuban juga membantu bayi mengembangkan otot dan anggota tubuhnya dengan menyediakan banyak ruang untuk bergerak.

Jika diketahui terjadi di paruh pertama kehamilan, kekurangan air ketuban dapat menimbulkan kompresi pada organ-organ janin yang mengakibatkan kecacatan.

Risiko keguguran atau janin meninggal dalam kandungan juga lebih tinggi.

Sedangkan jika kurangnya air ketuban terjadi pada paruh kedua kehamilan, risiko yang dapat terjadi ialah kelahiran prematur, komplikasi pada proses persalinan, serta janin yang tidak berkembang.

Baca Juga : Dibalik Alasan Mengapa 5 Masakan Ini Tak Boleh Dipanaskan Kembali

Sedikitnya air ketuban bisa terjadi karena kebocoran, seperti yang dipaparkan dalam laman Medical News Today.

Biasanya air ketuban yang merembes keluar terasa seperti keluarnya cairan hangat secara perlahan dari organ intim.

Walau tampak bening dan tidak berbau, biasanya air ketuban yang bocor kadang disertai darah dan lendir.

Jika menemukan situasi seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

 

Baca Juga : Suami Rey Utami Alami Penyumbatan Jantung dan Stroke, Orang dengan Kondisi Ini Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Seperti Pablo Benua

Selain itu jika sedang demam, rasa tak nyaman di sekitar rahim, detak jantung yang meningkat, serta berat badan yang naik atau turun secara signifikan, ini perlu diwaspadai.

Jika cairan yang keluar berwarna kecokelatan atau hijau serta berbau tak sedap, harus segera berkonsultasi ke dokter.(*)

Artikel ini sudah tayang di Nakita.ID dengan judul, "Hamil Tua, Asri Welas Ungkap Air Ketuban dalam Kandungannya Sedikit, Kenali Tanda-tandanya!"