Find Us On Social Media :

Menjadi Perhatian Kemenkes, Ini Sebutan Stres yang Dialami Caleg Gagal pada Pemilihan Umum

Foto ilustrasi- Stres pascapemilu bukanlah gangguan jiwa, sehingga perlu penanganan yang berbeda

Depresi pascapemilu ini bisa disebut dengan istilah Post Election Stress Disorder (PESD) atau gangguan stres pascapemilu, ini sudah cukup lama dikenal.

Baca Juga : Usai Lahirkan Anak Kedua Istri Kiper Persebaya Imam Arief Fadilah Meninggal, Kenali Penyebab Kematian Usai Melahirkan

Bahkan di Amerika, tingkat stres orang Amerika meningkat dan lebih tinggi daripada 10 tahun terakhir sebelumnya, bahkan tahun saat tahun resesi mulai 2008 silam.

Hal ini merupakan hasil dari survei yang dilakukan American Psychological Association (APHA) selama masa 2016 hingga 2017.

Baca Juga : Misteri Kematian RA Kartini, dari Diracuni Oleh Belanda Hingga Diduga Alami Preeklamsia Usai Melahirkan

Gejala PESD tidak hanya berpengaruh terhadap mental saja, tetapi juga fisik. Gejala gengguan kesehatan yang muncul akibat PESD adalah sakit kepala, perasaan kewalahan, cemas hingga depresi.

Menurut Thomas G. Plante, PhD, penulis di Psycology Today, penelitian dan data awal menunjukkan gagasan PSED ini nyata dan merupakan 'sesuatu'.

"Begitu banyak orang yang tampaknya merasa berkecil hati, bingung, dan tertekan oleh iklim politik kita dan masa depan bangsa. 

Baca Juga : Pernah di Posisi Ani Yudhoyono, Sutopo Purwo Sarankan Makanan Ini Untuk Mengurangi Efek Kemoterapi Kanker

Dan gejala stres mereka dapat menyebabkan masalah potensial dalam fungsi pribadi, sosial, dan pekerjaan mereka," tulis Thomas.

Sebenarnya, PESD tidak dikategorikan dalam gangguan mental.

Menurut psikiater Dr. Allen Frances pada 2017 pernah berkata bahwa hal itu mungkin lebih tepat bila disebut stres.