Find Us On Social Media :

Amerika Serikat Krisis Campak, Orangtua Bakal Dihukum Bila Anaknya Tak Imunisasi

Wabah ini tercatat sebagai wabah campak terburuk dalam dua dekade terakhir membuat Amerika Serikat kewalahan.

 

GridHEALTH.id - Dilansir Reuters (24/04/19), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan ada 71 kasus campak baru dalam satu minggu terakhir di bulan April, membuatnya naik 13% dari minggu lalu.

Baca Juga : Hari Imunisasi Dunia, 12% Anak Indonesia Belum Imunisasi Lengkap!

Total sudah ada 626 kasus campak yang terkonfirmasi di 22 negara bagian. Angka ini merupakan angka infeksi campak tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Lebih dari setengah kasus campak ini terjadi di New York City, dengan wilayah Williamsburg di Brooklyn menjadi wilayah dengan terbanyak.

Wabah ini tercatat sebagai wabah campak terburuk dalam dua dekade terakhir membuat Amerika Serikat kewalahan. Rendahnya angka masyarakat yang melakukan vaksinasi dinilai sebagai penyebab.

 

Laman media Vox melaporkan, lemahnya penerapan hukuman bagi masyarakat yang tidak memvaksinasi anaknya menjadi penyebab utama wabah campak yang berkelanjutan di Amerika Serikat.

Beberapa kelompok seperti Yahudi Ortodoks, Katolik, dan aliran kepercayaan menolak anaknya diimunisasi.

Alhasil, pemerintah setempat menerapkan sanksi sosial dan sanksi hukum bila anaknya tidak divaksin.

Baca Juga : Dampak Diabetes Pada Kulit, Bisa Membuat Kulit Gatal dan Kering

Sanksi sosial berupa larangan anaknya untuk bersekolah, sedangkan sanksi hukum berupa ancaman penjara bagi orangtua yang tidak membawa anaknya ke klinik untuk imunisasi.

Perintah darurat tersebut berlaku selama 30 hari. Jaksa wilayah Rockland, Thomas Humbach mengatakan, kondisi tersebut harus diberlakukan karena banyak orang yang tidak kooperatif terhadap pejabat kesehatan untuk menghentikan wabah campak.

Baca Juga : Uang dan Pekerjaan, Ini Alasan Orang Menekan Tombol Alarm Agar Bisa Bangun di Pagi Hari

Humbach mengatakan bahwa polisi tidak akan bertanya pada setiap orang tentang catatan vaksinasi. Tapi kalau petugas menemukan bahwa orang yang tidak divaksin berada di tempat umum, mereka akan dikenakan pelanggara hukum paling ringan hingga enam bulan penjara.

"Orangtua akan dimintai pertanggungjawaban apabila mereka terbukti melanggar kebijakan darurat ini," kata pejabat eksekutif setempat, Ed Day.

Salah satu orangtua yang membawa putranya untuk divaksin adalah Loreen Costa. Dia menceritakan pada Rockland Journal News bahwa dia mendapatkan permintaan dari sekolah anaknya yang menjelaskan tentang larangan tersebut.

Mereka menghubungi orangtua dari anak-anak yang belum divaksin dan mengatakan kepada mereka untuk tidak menghadiri kelas di hari Rabu.

Baca Juga : Bawang Putih Hitam Alias Black Garlic, Obat Mujarab Sejak Abad ke 18, Ini 8 Manfaatnya

Selain itu, aktivis antivaksin, Lainie Goldstein mengatakan bahwa dia awalnya tidak ingin anak divaksin. Alasannya karena tidak ingin melukai sang anak. Namun, peraturan baru itu memaksanya untuk melakukan vaksin pada putranya.

"Saya merasa ditekan untuk mendapatkan vaksinasi," kata Goldstein pada Journal News.

Mengutip Sydney Morning Herald, ini merupakan pertama kalinya New York diserang wabah campak setelah sekian lama. Terakhir kali, penyakit ini secara resmi dinyatakan tidak ada dari AS pada tahun 2000.

Baca Juga : Sangat Mudah, Menciptakan Gaya Hidup Sehat Untuk Anak Sejak Dini!

Pemerintah segera mencoba menghentikan penyebarannya dengan menaikkan tingkat vaksinasi hingga target 92 sampai 95%.

Namun, Day mengatakan bahwa hanya 72,9% warga di bawah 18 tahun di Rockland yang telah divaksinasi. Padahal, wilayah itu memiliki lebih dari 300 ribu penduduk. (*)