Find Us On Social Media :

Hindari Dampak Interaksi Obat dan Makanan, Minum Obat Ada Aturannya

Minum obat ada aturannya sehingga tidak memengaruhi efikasinya.

GridHEALTH.id - Masih banyak pertanyaan awam, adakah pengaruh makanan dan minuman dengan obat yang diminum? 

Asal tahu saja, makanan apa saja yang kita makan berpotensi untuk berinteraksi dengan obat yang kita konsumsi.

Baca Juga : Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?

Tapi di sisi lain, beberapa obat lebih mudah ditoleransi bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

Selain dengan makanan, berbagai obat yang kita konsumsi pada saat bersamaan juga dapat berinteraksi satu sama lain.

Contoh, obat-obatan anti-alergi golongan antihistamin (Benadryl, Claritin, CTM, Zyrtec, Incidal, dll), diminum saat lambung kosong, sekitar 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. 

Obat pain killer dan anti-inflamasi (neurofen, aspirin, aspilet, asam mefenamat, dll), sebaiknya diminum sesudah makan.

Baca Juga : Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati Karena Kasus Narkoba, Ini Kondisi Psikologis yang Umum Dialami Terdakwa

Golongan obat tetrasiklin bila diminum bersamaan dengan susu, maka tidak ada efek farmakologis yang diinginkan. 

Beberapa hal yang harus diingat tentang interaksi obat dan makanan:

Baca Juga : Petugas Pemilu Banyak yang Meninggal Karena Serangan Jantung, Ini Pertolongan Pertama Saat Serangan

1. Bacalah aturan pakai pada kemasan obat

2. Baca semua aturan, peringatan, dan pencegahan interaksi yang ditulis pada label obat dan kemasan. Bahkan obat bebas pun dapat menyebabkan masalah.

3. Gunakan obat dengan segelas air putih, kecuali dokter membolehkan cara pakai yang berbeda.

4. Jangan mencampur obat ke dalam makanan/minuman atau membuka cangkang kapsul karena dapat memengaruhi khasiat obat.

Baca Juga : Dampak Diabetes Pada Kulit, Bisa Membuat Kulit Gatal dan Kering

5. Jangan mencampur obat dengan minuman panas karena dapat memengaruhi kerja obat.

Ada juga obat yang dapat berinteraksi dengan makanan.

Baca Juga : Uang dan Pekerjaan, Ini Alasan Orang Menekan Tombol Alarm Agar Bisa Bangun di Pagi Hari

- Kopi dengan obat pemacu seperti metilfenidat dapat meningkatkan rasa gugup, gangguan rasa tidur, dan takhikardi.

- Susu dengan antibiotik misalnya amoksilin, kloramfenikol, ampilsillin dan lain-lain. Susu mempunyai efek menghambat penyerapan antibiotik dalam tubuh.

Baca Juga : Sering Sendawa? Waspadai Adanya Gejala Penyakit Ini!

- Teh dengan zat besi dan senyawa aktif lain, teh mengandung senyawa tannin yang dapat mengikat zat besi dan beberapa senyawa aktif obat seperti efidrin, kolsikin, sehingga mengurangi atau menghambat penyerapan obat pada saluran pencernaan. (*)