GridHEALTH.id - Pada Senin (29/4/2019) kemarin, aktor senior Eddy Riwanto dikabarkan meninggal dunia pukul 16.26 WIB.
Baca Juga : Buat Ramuan Lavender Campur Lemon, Manfaat Menakjubkannya Akan Terasa dalam Kehidupan Sehari-hari!
Kabar duka ini pertama kali diketahui dari unggahan Dinda Kanyadewi di instagramnya, kemudian hal ini dibenarkan oleh pemain lainnya yaitu Renald Ramadhan.
Menenurut penuturan Remald, pemain Saiful di sinetron Cinta Suci ini dikabarkan meninggal dunia di lokasi shooting setelah salat ashar.
"Jadi gini, tadi tu om Eddy salat ashar di mushola, di lokasi syuting kan ada mushola tuh. Salat dia imamin di situ.
Terus kata Kang Eman, yang jadi makmumnya, anak art. Terus om Eddy bilang sama Kang Eman kalau mau istrirahat dulu," jelas Renald, dilansir Nakita.id dari tayangan di Indosiar.
Setelahnya Renald mengaku melihat Eddy yang tidur terlentang di mushola tanpa rasa curiga.
Saat itulah ia melihat tangan Eddy sudah terlihat pucat.
Baca Juga : Nikita Mirzani Tak Izinkan Dipo Jenguk Anaknya, Ini Risiko Tumbuh Kembang Anak Tanpa Kehadiran Ayah
"Terus pas aku mau salat, aku sendiri tuh awalnya. Aku lihat om Eddy tidur (di mushola). Aku pikir tidur biasa kan. Tidur tuh tangannya begini (terlentang, tangan di atas). Aku pas banget di belakang om Eddy, aku lihat tangan om Eddy udah pucet gitu," sambungnya.
Hingga akhirnya Eddy pun dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Cuman aku kayak diem aja. Nggak curiga aku, nggak kepikiran sama sekali. Akhirnya yang lain pada dateng dicek, akhirnya dibawa ke rumah sakit. Pas di rumah sakit ternyata dinyatakan om Eddy udah nggak ada," pungkasnya.
Penyebab meninggalnya Eddy adalah karena serangan jantung, seperti yang diungkapkan oleh putranya saat pemakaman.
"Ayah sih ada riwayat penyakit jantung ya. Tapi waktu itu udah di-treatment sama dokter, katanya sih udah nggak papa," ungkap Renaldi.
Renaldi pun mengaku terkejut mendapat kabar meninggalnya sang ayah.
Berdasarkan penuturan Renaldi, berarti mediang Eddy sudah cukup lama menderita penyakit jantung ini.
Penyakit jantung, atau sebenarnya disebut dengan gagal jantung kongestif (CHF) merupakan penyakit progresif yang semakin memburuk dari waktu ke waktu, apalagi jika tidak diobati.
Hal ini sering disebabkan oleh kondisi lain yang melemahkan jantung, seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, katup jantung yang rusak, tekanan darah tinggi serta peradangan atau kerusakan pada otot jantung.
Sebuah studi 2016 memperkirakan sekitar setengah dari orang yang mengalami gagal jantung hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.
Baca Juga : Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi
Namun, tidak ada jawaban sederhana untuk tingkat harapan hidup, karena harapan hidup rata-rata untuk setiap tahap CHF sangat bervariasi.
Faktornya bisa berhubungan dengan gaya hidup pribadi serta catatan medis penderita tersebut, melansir dari Medical News Today.
CHF tidak dapat disembuhkan, tetapi deteksi dan pengobatan dini dapat membantu meningkatkan harapan hidup seseorang.
Baca Juga : Sedang Tren, Penggunaan Obat Aspirin Untuk Mengatasi Jerawat
Mengikuti rencana perawatan yang mencakup perubahan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sedangkan melansir NCBI, pria memiliki tingkat kematian penyakit jantung yang lebih tinggi daripada wanita di semua usia dengan kesenjangan menurun seiring bertambahnya usia, meskipun dalam beberapa tahun terakhir penurunannya lebih sedikit pada wanita daripada pria.
Dalam hal tahun-tahun absolut yang dihabiskan dengan penyakit jantung menunjukkan, pada setiap usia rata-rata wanita dapat berharap untuk hidup dengan penyakit jantung lebih lama daripada pria.
Baca Juga : 8 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Hanya Berolahraga daripada Konsumsi Obat
Pada usia 50, rata-rata wanita bisa berharap untuk hidup 7,9 tahun dengan penyakit jantung, sedangkan angka untuk pria rata-rata adalah 6,7 tahun.
Namun semua ini tentu kembali pada bagaimana gaya hidup penderita penyakit jantung sendiri. Dengan berbagai pengobatan, tentu harapan hidup penderita penyakit jantung bisa lebih lama. (*)