Find Us On Social Media :

Miss V Terasa Gatal, Sebagian Besar Disebabkan Oleh Jamur

Keberadaan jamur seringkali membuat miss v terganggu kesehatannya.

GridHEALTH.id - Rasa gatal pada organ kewanitaan sering dialami oleh wanita.

Sebagian besar masalah gatal di vagina ini disebabkan oleh jamur atau karena reaksi alergi. Vagina memiliki bakteri sehat yang penting untuk menjaga keseimbangan pH di dalamnya.

Baca Juga : Sering Risih Karena Bau? Bisa Jadi Bakteri ini Bersarang di Vagina

Namun, ketika jumlah bakteri sehat itu semakin banyak atau bakteri jahat mulai mendominasi vagina, itu dapat menyebabkan gatal-gatal atau bau tidak sedap pada vagina dan adanya sensasi pembakaran.

Munculnya jamur ini bisa disebabkan oleh seks yang kurang bersih, kadar gula berlebih, penggunaan antibiotik, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta kemungkinan adanya paparan bahan kimia.

Salah satu hal yang mungkin terjadi menyertai rasa gatal ini adalah munculnya cairan putih kental yang disebabkan oleh jamur.

Infeksi jamur dapat dikenali dengan munculnya sensasi terbakar pada vagina, bau tidak sedap dan keluar cairan putih kental dari vagina.

Baca Juga : Sedang Tren, Penggunaan Obat Aspirin Untuk Mengatasi Jerawat

Mengobati infeksi jamur pada vagina dapat menggunakan obat minum atau gel yang memberikan efek menenangkan pada vagina.

Jamur menyukai sesuatu yang manis sehingga kita disarankan mengurangi makanan atau minuman manis yang dapat meningkatkan pertumbuhan jamur di vagina.

Baca Juga : Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi

Untuk mengobati gatal pada vagina, ada baiknya juga mengurangi konsumsi karbohidrat olahan sepenuhnya.

Selain itu, dalam hal pakaian, pakailah pakaian katun karena lebih mudah menyerap keringat dan tidak membuat kita merasa lembap sepanjang waktu. Selain itu, pastikan bahwa kita mengganti celana dalam dua kali dalam sehari.

Sangat penting untuk menjaga kebersihan vagina dan menjaga keseimbangan pH. Reaksi alergi juga dapat menyebabkan gatal pada vagina.

Untuk mengobati masalah ini, jangan menggunakan parfum, losion atau sabun yang terlalu kuat. Mungkin juga kita harus memerhatikan kemungkinan reaksi alergi terhadap jenis kain tertentu seperti polyester, jadi berhati-hatilah.

Baca Juga : Nikita Mirzani Tak Izinkan Dipo Jenguk Anaknya, Ini Risiko Tumbuh Kembang Anak Tanpa Kehadiran Ayah

Jika hal-hal di atas sudah dilakukan namun vagina masih tetap bermasalah dengan jamur dan keputihan, sebaiknya segera periksakan ke dokter.  (*)