Find Us On Social Media :

Seperti Inilah Risiko Kesehatannya Jika Nekat Mengonsumsi Makanan Kaleng yang Kalengnya Penyok

Makanan keleng yang kelengnya penyok jangan dibeli juga dimakan isinya. Bisa membahayakan kesehatan.

GridHEALTH.id -Bulan Ramadhan makanan kemasan kaleng biasanya akan menjadi trend dan laris manis.

Sebab makanan kaleng masih dipercaya lebih aman dan fresh dari kemasan lainnya.

Pastinya makan makanan kelang di bulan puasa lebih praktis.

Tapi ingat, tidak melulu makanan kelang aman, lo.

Baca Juga : Belimbing Wuluh Paling Asam se Jagat, Tapi 7 Khasiatnya Kalahkan Belimbing Lainnya

Makanan kaleng yang kalengnya penyok, sebaiknya tidak dibeli juga dikonsumsi isinya. Apalagi yang telah lewat dari tanggal kadaluarsa.

Makanan kaleng yang kalengnya penyok ternyata memiliki risiko besar terhadap kesehatan manusia.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Berikut ini adalah penjelasannya.

Baca Juga : Miss V Terasa Gatal, Sebagian Besar Disebabkan Oleh Jamur

Untuk diketahui, makanan yang dikemas dalam kaleng mengalami proses pemanasan untuk menghancurkan bakteri dan jamur berbahaya.

Pemanasan juga bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang memecah nutrisi makanan seiring berjalannya waktu.

Dengan demikian, pengalengan berfungsi mencegah kualitas makanan memburuk dan tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Baca Juga : Tak Selalu Aman, Makanan di Kulkas Juga Bisa Terkontaminasi Bakteri Langka & Berisiko Fatal Seperti Wanita Ini

Menurut Suki Hertz, profesor nutrisi dan kemananan makanan untuk Culinary Institute of America, jika bagian yang penyok terdapat dalam lapisan logam, sebaiknya kita tak membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.

"Jika itu hanya penyok kecil di bagian lain pada kaleng, itu tidak akan mempengaruhi makanan di dalamnya," kata Hertz.

Hertz menambahkan, jika lekukan atau bagian penyok terdapat pada lapisan logam, makanan tersebut telah terkena udara sehingga patogen (bakteri) bisa masuk.

Baca Juga : Rutin Konsumsi Cokelat Hitam Setiap Hari, Bisa Tingkatkan Kecerdasan Otak dan Kesehatan Jantung!

Inilah yang menyebabkan makanan tersebut mengundang penyakit saat dikonsumsi manusia.

Kaleng yang penyok tak hanya merusak bagian logam luar kaleng. Namun, terkadang bisa terjadi di bagian dalam yang sulit kita lihat dengan mata.

Baca Juga : Rutin Konsumsi Cokelat Hitam Setiap Hari, Bisa Tingkatkan Kecerdasan Otak dan Kesehatan Jantung!

Departemen Pertanian AS mengatakan, kita bisa memeriksa kaleng yang penyok dengan menggunakan jari. Namun, seringkali kaleng tersebut memiliki titik yang tajam.

Departemen Pertanian AS menyebut makanan yang dikemas dalam kaleng yang penyok bisa menyebabkan botulisme atau keracunan yang menyerang sistem saraf kita.

Baca Juga : Manfaat Angkat Beban Buat Wanita, Bikin Tubuh Seksi Hingga Jantung Sehat

Gejala botulisme ini meliputi penglihatan ganda, kelopak sayu atau lemas, kesulitan menelan dan kesulitan bernapas.

Selain itu, dalam taraf yang ekstrem, kaleng yang bocor dan mengembung juga bisa menjadi tanda menurunnya kualitas makanan.

Baca Juga : Belum Banyak Perhatian, Varises Bisa Menyebabkan Stroke dan Jantung

Meskipun ini jarang terjadi, mereka yang terllibat dalam industri kuliner sangat memperhatikan hal tersebut.

Di tempat-tempat seperti New York City, restoran benar-benar dapat kehilangan poin selama inspeksi jika mereka menggunakan makanan dalam kaleng penyok.

Menghindari kaleng penyok adalah salah satu hal yang dilakukan para ahli keamanan makanan untuk mencegah keracunan makanan.

Baca Juga : Tren Operasi Plastik Baru; Sekarang Pria Tak Perlu Repot Olahraga Agar Punya Tubuh Six Pack, Tinggal Terbang ke Thailand Saja!

Dengan kata lain, memerhatikan bentuk kaleng sebagai kemasan makanan adalah hal peting yang harus kite perhatikan saat berbelanja. 

Olah karenanyalah sebaiknya kita mulai berhati dalam membeli makanan dalam kaleng.(*)

Baca Juga : Studi : Orang yang Mandi Lama Ternyata Cenderung Tak Bahagia

 

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul "Jika Kemasan pada Makanan Kaleng Penyok, Waspadalah Karena Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Penjelasannya!"