Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.
Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.
"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.
Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal.
Baca Juga : Rutin Konsumsi Cokelat Hitam Setiap Hari, Bisa Tingkatkan Kecerdasan Otak dan Kesehatan Jantung!
Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi. Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.
Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.