Find Us On Social Media :

Obat Anti Mabuk, Diminum Sebelum atau Saat Perjalanan? Ini Jawaban Ahli

Mengonsumsi obat anti mabuk harus sesuai petunjuk dokter.

GridHEALTH.id - Tak terasa, setengah dari bulan Ramadan sudah kita lalui. Banyak dari kita sudah tak sabar menanti acara mudik, pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga : Kenali Penyebab dan Gejala Mabuk Perjalanan Mudik Lebaran, Supaya Bisa Menghindarinya

Segala sesuatu sudah disiapkan, utamanya adalah fisik. Mereka yang sering menderita mabuk di perjalanan, berancang-ancang mengantisipasi dengan menyiapkan obat antimabuk.

Mabuk perjalanan terjadi karena adanya gangguan pada saraf pusat keseimbangan. Pusat keseimbangan ini berada di pusat otak, perifer di mata, telinga dalam, otot dan sendi.

Sedangkan obat antimabuk adalah obat yang digunakan untuk  mengatasi mabuk berupa mual dan pusing saat dalam perjalanan dengan kendaraan bermotor, kapal, kereta api, atau pesawat udara.

"Orang yang suka mabuk memang biasa minum obat antimabuk sebelum bepergian," kata dokter umum sekaligus Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel seperti dikutip dari Kompas Health.

Terkait jumlah tablet antimabuk yang diminum untuk mencegah mabuk, Felix mengatakan empat tablet bisa membuat orang banyak tertidur.

Artinya, bila meminum obat antimabuk sebanyak itu, orang yang bersangkutan akan tertidur sepanjang perjalanan.

Baca Juga : Studi: Sering Makan Sendirian Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan

Selalu gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada kemasan, atau sesuai dengan anjuran dokter. Umumnya diminum setelah makan, tepat sebelum melakukan perjalanan.

"Efek sampingnya tidur terus. Yang diharapkan memang tidur. Jadi pas bangun sudah sampai di lokasi tujuan," tambah Felix.

Baca Juga : Selain Keguguran, Bayi Lahir Mati Masih Jadi Kekhawatiran Ibu Hamil

Yang jelas, semua obat pasti berisiko menimbulkan efek samping. Sebagian besar efek samping ini termasuk ringan, dan tak semua orang akan mengalaminya.

Efek samping yang mungkin terjadi akibat antimabuk di antaranya adalah pandangan kabur, mengantuk, sakit kepala, mulut kering, hipotensi dan lemas otot.

Jika sedang mengandung atau menderita penyakit kronik seperti diabetes, jantung, dan sebagainya, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi.

Lagipula menurut Felix, untuk mengatasi masalah mabuk perjalanan ini, tidak melulu harus diatasi dengan mengonsumsi obat anti mabuk. Ia menyebut bahwa terdapat cara lain yang bisa dilakukan.

Mabuk perjalanan bisa dihilangkan dengan beberapa cara seperti mendengarkan musik, mengobrol, dan melihat pemandangan ke luar jendela mobil.

Baca Juga : Alami Kondisi Ini, Penderita Diabetes Wajib Membatalkan Puasanya

"Jangan hanya fokus main Hp saja. Tubuh enggak seimbang nanti, karena yang fokus hanya mata. Jadi perlu melihat pemandangan keluar juga," tutup Felix. (*)