Find Us On Social Media :

Operasi Alat Vital Kedua di Bulan Puasa, Di Sini Lucinta Luna Jujur Jelaskan Tahapannya

Lucinta Luna mengaku lakukan operasi alat vital untuk mengecilkan pinggangnya.

GridHEALTH.id - Lucinta Luna akhirnya blak-blakan mengakui jika dirinya melakukan operasi alat vitalnya lagi.

Setelah sebelumnya mengaku menjalani operasi di bagian dada, pinggul, serta beberapa tubuh lainnya, penyanyi yang penuh sensasi ini memiliki rencana untuk kembali merombak bagian tubuhnya.

Melalui video instastory (2 atau 3 hari yang lalu, di bulan Ramadan ini - 2019) di akun instagram @lucintaluna, pelantun lagu Tanpa Status itu mengunggah detik-detik ia akan menjalani operasi.

Mulai dari makan obat hingga berpuasa, tampak sang kekasih yang disebut-sebut bernama Abas setia mendampingi Lucinta Luna.

Baca Juga: Beredar Chat yang Buktikan Suami Lucinta Luna Tahu Istrinya Transeksual, Begini Langkah Demi Langkah Operasi Ganti Kelamin

Lucinta Luna juga mengaku jika operasi yang akan ia lakukan ini adalah merupakan operasi di daerah area alat vitalnya.

"Operasi kali ini, operasi alat vital. maksudnya operasi di daerah area alat vital ya, area alat vital," ungkap Lucinta Luna.

Operasi alat vital yang dimaksud Lucinta Luna sepertinya operasi untuk mengecilkan pinggang atau operasi sedot lemak.

Hal itu diketahui, saat dirinya mengunggah foto seorang wanita bule yang menjadi inspirasinya dalam merombak bentuk tubuh.

Wanita bule yang menjadi inspirasi Lucinta Luna tampak memiliki bentuk pinggang yang sangat kecil.

Sementara itu bentuk pinggul serta payudara wanita tersebut terlihat besar.

Baca Juga: Pria Tak Butuh Suplemen, Konsumsi & Hindari Nutrisi dalam Makanan Ini Untuk Tingkatkan Kesuburan

“My inspiration! This small waist!! (inspirasiku, ini pinggang kecil) Operasiii lagehhh ????????‍♀️ ahh,” tulis Lucinta Luna.

Sedot lemak merupakan salah satu bentuk operasi plastik yang digunakan untuk menghilangkan lemak di area sekitar tubuh tertentu, seperti pada daerah pinggang.

Baca Juga: Tauge Tak Hanya Meningkatkan Kesuburan Pria, Sayuran Ini Juga Bisa Cegah Penyakit Jantung

Perlu diingat prosedur medis untuk menghilangkan lemak ini bukan untuk pengobatan atau cara menurunkan berat badan bagi orang yang mengidap obesitas.

Seseorang yang ingin sedot lemak, baiknya harus berada pada ukuran 30% lebih berat dari berat badan ideal tubuhnya.

Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan timbunan lemak yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan diet atau berolahraga.

Jenis lemak tersebut, mungkin disebabkan oleh kotoran yang terbawa dari gaya hidup yang tidak sehat (terutama dari makanan).

Ketika memutuskan untuk menghilangkan lemak dengan cara disedot, pasien harus dalam kondisi sehat dan bukan seorang perokok.

Baca Juga: Warna Darah Menstruasi Menentukan Tingkat Kesuburan? Ini Penjelasannya

Saat melakukan operasi, dokter bedah plastik akan membuat sayatan kecil di kulit dan menyuntikkan anestesi berbasis mineral. 

Teknik operasi ini disebut teknik “tumescent” yang bekerja dengan mencegah kehilangan darah yang berlebihan, tetapi menimbulkan bengkak dan memar pada area yang disedot lemaknya.

Baca Juga: Hamil Anak Ke 3 di Usia 44 Tahun, Penyanyi Alanis Morissette Berisko Lahirkan Anak Cacat

Kemudian, dokter akan memasukkan tabung kosong yang disebut cannula ke sayatan kecil tadi, berguna menghancurkan timbunan lemak yang mengeras dan mengisap lemak pada bagian tubuh tertentu.

Lemak yang disedot akan ditampung dalam wadah tabung dengan hasil berwarna kuning kecokelatan.

Selain itu, ada juga teknik  terbaru untuk operasi sedot lemak saat ini, yakni menggunakan teknik laser dan sinar ultrasonik.

Kedua teknik ini dapat mencairkan lemak dan membuatnya lebih mudah untuk diserap atau dihilangkan.

Teknik ini  juga dapat mengurangi memar dan bengkak dan mempercepat pemulihan pasca operasi sedot lemak.

Baca Juga: Obat Untuk Cacar Monyet Belum Ada, Kabar Baiknya Risiko Kematian Kecil

Namun, karena sedot lemak masih tetap tergolong operasi, pasti akan menimbulkan dampaknya, baik jangka pendek maupun panjang pada kesehatan tubuh.

Risiko yang lebih umum biasanya terjadi antara lain adanya pendarahan, infeksi, memar, perubahan warna kulit, dan mati rasa pada bagian yang disedot lemaknya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Tunjuk Bekas Ompol Adiknya Di Kasur, Syahnaz Menurut Medis Mengalami Gangguan Ini

Bahkan risiko terbesar yang bisa terjadi adalah pembekuan darah atau gumpalan lemak yang bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru atau otak.

Untuk itu, sebelum melakukan operasi ada baiknya seorang pasien bertanya kepada dokter terlebih dahulu, sehingga bisa mengerti semua potensi risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.(*)

http://www.gridnetwork.id/