Find Us On Social Media :

Sadis, Sugeng 'Pemutilasi' Buat Tato di Telapak Kaki Korban dengan Jarum Sepatu Dalam Keadaan Hidup

Sugeng dan korban mutilasi di Pasar Besar Malang

GridHEALTH.id - Walau tersangka kasus mutilasi di Malang yang sempat meresahkan warga beberapa waktu lalu sudah tertangkap, namun kasusnya tetap diusut oleh pihak berwenang.

 Sugeng sang pelaku mutilasi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Kota Malang pada Seniin (20/5).

Baca Juga: 5 Hal Buruk Ini Akan Terjadi pada Tubuh Orang Bertato Seperti Kelsy Karter yang Nekat Tato Wajah Harry Styles di Pipinya!

Namun beberapa fakta baru mulai terungkap, ternyata sebelum dimutilasi, korban ditato dalam keadaan hidup-hidup oleh Sugeng.

Dikutip GridHot.ID, AKBP Asfuri mengatakan, kejadian bermula saat Sugeng bertemu dengan korban pada tanggal 7 Mei 2019.

Korban pada saat itu meminta uang kepada Sugeng, akan tetapi Sugeng tidak memilikinya.

Setelah itu Sugeng memberi makan korban hingga korban melahap makanan yang diberikan oleh Sugeng.

Baca Juga: Guntur Triyoga Mulai Go Public, Delia Yasmine Malah Sebut Mantan Suaminya Doyan Seks Bebas yang Pengaruhi Kejiwaan

Sugeng kemudian mengajak korban untuk berhubungan intim, namun gagal karena 'alat' Sugeng tidak berfungsi.

Setelah itu terjadilah insiden, bagian intim korban berdarah, lalu perempuan (korban) itu pingsan.

Sugeng kemudian menato kedua telapak kaki korban dalam keadaan hidup.

Sugeng menato kaki kanan dan kiri korban dengan tulisan 'Sugeng' dan 'Wahyu Yang Didapat Dari gereja Comboran'.

Baca Juga: Dibully Netizen Terkait Bentuk Badan, Tasya Kamila Bahkan Naik 18 Kg Saat Hamil

"Tersangka menato telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu. Dan korban dalam keadaan hidup. Berbeda dari keterangan sebelumnya yang mentato korban dalam keadaan meninggal dunia," terang Asfuri pada Senin (20/5/2019).

Mentato dengan alat yang tidak dianjurkan dalam syarat pembuatannya serta tidak steril, dan dilakukan oleh seorang amatir dapat menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya.

Bahkan adanya penyakit bawaan darah akibat alat yang digunakan seperti jarum tidak steril dan terinfeksi hingga dapat memunculkan adanya bakteri yang masuk.

Bakteri tersebut misalnya Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menimbulkan berbagai reaksi infeksi, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.

Baca Juga: Dilarang Bersuara dan Salaman dalam Wasiat Kematiannya, Kondisi Inilah yang Sedang Terjadi Pada Ustaz Arifin Ilham

Tak sedikit yang menimbulkan reaksi alergi, infeksi kulit, peradangan, dan keloid (daerah yang terangkat akibat pertubuhan jaringan parut berlebih).

Setelah menato telapak kaki korban, korban digorok dan dimutilasi, kemudian bagian tubuhnya disebar di toilet dan di bawah tangga salah satu pusat perbelanjaan. (*)