Sebelum meninggal, Laila sempat sesak nafas dan pada akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Hampir dua tahun meninggal akhir hayat Laila Sari meninggalkan kisah ironis dan memilukan.
Baca Juga: Bermanfaat Bagi Kesehatan, Giring Bangga Kedua Anaknya Sudah Mampu Berpuasa
Semasa hidup dihabiskan untuk menghibur orang banyak, justru tak ada artis lain hadir di pemakamannya kala itu.
Rasa-rasanya mustahil jika tak ada yang mengenal sosoknya yang sudah mengabdi di dunia hiburan sejak lama.
Ditambah sampai detik akan meninggalpun ia masih menyempatkan untuk syuting.
Dari kisah nyata Laila Sari di penghujung hayatnya ini ada hikmah yang bisa kita petik.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis, bunuh diri, hingga kanker bisa terjadi ketika seseorang kelelahan karena bekerja.
Baca Juga: Bermanfaat Bagi Kesehatan, Giring Bangga Kedua Anaknya Sudah Mampu Berpuasa
Sedangkan gangguan fungsi kekebalan tubuh adalah masalah kesehatan utama akibat terlalu banyak bekerja.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menggambarkan hubungan dari jam kerja seseorang dalam seminggu dan risiko serangan jantung.
Orang yang bekerja 55 jam seminggu, 16% lebih mungkin meningkatkan risiko serangan jantung bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja 45 jam seminggu.
Sementara mereka yang bekerja 65 jam seminggu melihat risiko mereka meningkat sebesar 33%.
Hal ini didukung oleh laporan dari NCBI, kelelahan berlebihan bisa menjadi sebab kematian mendadak yang dikaitkan dengan rasa tegang yang berkepanjangan selama bekerja atau penyakit jantung.
Lalu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 oleh jurnal Psychosomatic Medicine mengatakan mereka yang memiliki jenis pekerjaan tinggi memiliki peluang 45% lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang memiliki jenis pekerjaan yang rendah.
Baca Juga: Akibatkan Gangguan Kesehatan, Hindari Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Merasa terlalu banyak bekerja juga dapat merusak kesehatan mental.
Asal tahu saja, stres berkorelasi dengan 75 hingga 90% kunjungan medis, menurut American Institute of Stress.(*)