GridHEALTH.id - Baru-baru ini kabar kurang mengenakkan menimpa artis peran Asmirandah.
Berdasarkan informasi dari sejumlah media, istri dari Jonas Rivanno itu kini sedang dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan.
Hal itu diketahui dari beredarnya foto di Instagram yang memperlihatkan Andah panggilan akrabnya sedang terbaring pucat ditemani oleh sang Ayah, M. Farmidji Zantman.
Foto itu diunggah oleh akun Fanbase @vandah.lovers.
"Gws kk andah semoga cepat syuting lagi, kasihan kk vanno sendirian syuting. ya allah kk andah pucat sekali ditemanin ayah kk andah," tulis akun tersebut di Instagram pada Rabu (29/5/2019).
Melihat postingan tersebut, para penggemar Andah dan Jonas pun ramai mendoakan kesembuhannya melalui kolom komentar.
"Semoga cepat sembuh ya mbak Asmiranda. Tuhan pulihkan penyakitnya. Amin,""GWS KA andah KA vanno @asmirandah89 @jonas.rivanno sakit aja berdua GWS biar cepet shoot lagi,"
Baca Juga: Usir Rasa Kelelahan Berlebih bagi Ibu 'Multitasking' Selama Puasa
"Swmoga cepat sembuh kak @asmirandah89 ,jaga kesehatannya ya,"
Ternyata tak hanya Andah yang terbaring sakit, sang suami, Jonas Rivanno juga sedang sakit dan dirawat di rumah sakit yang sama.
Dikutip dari solo.tribunnews.com, menurut manajer dari Andah, pasangan ini sudah dirawat sejak hari Selasa lalu (28/5/2019).
Asmirandah diketahui sedang sibuk syuting stripping sinetron berjudul Cinta Suci.
Baca Juga: Pemilu 2019, Sejumlah Petugas Meninggal, Ini Risiko Akibat Kelelahan!
Untuk mengembalikan staminanya itu tentu Asmirandah harus istirahat total.
Faktanya, terlalu banyak bekerja memang akan membuat tubuh menjadi kelelahan parah dan bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis, bunuh diri, serangan jantung, hingga kanker bisa terjadi ketika seseorang kelelahan karena bekerja.
Sedangkan gangguan fungsi kekebalan tubuh adalah masalah kesehatan utama akibat terlalu banyak bekerja.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menggambarkan hubungan dari jam kerja seseorang dalam seminggu dan risiko serangan jantung.
Orang yang bekerja 55 jam seminggu, 16% lebih mungkin meningkatkan risiko serangan jantung bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja 45 jam seminggu.
Sementara mereka yang bekerja 65 jam seminggu melihat risiko mereka meningkat sebesar 33%.
Hal ini didukung oleh laporan dari NCBI, kelelahan berlebihan bisa menjadi sebab kematian mendadak yang dikaitkan dengan rasa tegang yang berkepanjangan selama bekerja atau penyakit jantung.
Lalu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 oleh jurnal Psychosomatic Medicine mengatakan mereka yang memiliki jenis pekerjaan tinggi memiliki peluang 45% lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang memiliki jenis pekerjaan yang rendah.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealth