Find Us On Social Media :

Kecelakaan Maut di Tol Cipali Renggut 12 Nyawa, Ternyata Ini Yang Harus Dilakukan Jika Ingin Memberikan Pertolongan Pertama

Kecelakaan maut bus Safari, Mitsubishi Xpander dan Toyota Innova di Tol Cipali, tewaskan 12 orang (17/6/2019)

GridHEALTH.id - Kecelakaan maut di tol Cikampek-Palimanan (Cipali) kembali terjadi, pada Senin (17/6/2019) dini hari.

Kali ini, kecelakaan yang terjadi di Km 150 menyebabkan 12 orang korban meninggal dunia dan 43 orang terluka.

Kendaraan yang terlibat diantaranya, bus Safari nopol H 1469 CB, Mitsubishi Expander nopol B 8137 PI, Toyota Kijang Innova nopol B 168 DIL, dan truk Mitsubishi nopol R 1436 ZA.

Melansir dari Kompas.com, insiden ini bermula saat seorang penumpang berusaha mengambil alih kemudi oleh sopir bus, sehingga bus keluar dari jalurnya.

Baca Juga: Siap Mudik Lebaran! Jangan Lupakan Kotak Pertolongan Pertama Ini

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rody Sufahariadi saat ditemui Kompas.com di RS Mitra Plumbon.

"Tapi yang pasti, penyebab kecelakaan adalah dia yang berusaha mengambil alih atau menyerang sopir yang sedang mengemudikan. Sudah pasti ini akan menjadi tersangka, hasil keterangan ibu bahwa yang menyerang ini, dan diakui oleh tersangka bernama Amsor bahwa memang dia menyerang sopir," ujar Rudy.

Terlepas dari itu semua, beberapa orang mungkin merasa ingin memberi pertolongan pada korban kecelakaan.

Namun tahukah, ternyata saat menolong korban kecelakaan lalu lintas ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Handphone Meledak Karyawati Diskominfo Luka Robek di Pipi, Begini Pertolongan Pertama yang Menyelamatkan Nyawa

Melansir dari Thehealthsite, yang jelas kita harus tenang saat melakukan pertolongan pertama agar korban kecelakaan tidak semakin panik.

Pastikan kita tidak merokok selama berada di sekitar lokasi kecelakaan, karena bisa saja ada bensin yang bocor.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanggil layanan darurat. Anda tak perlu memindahkan mereka karena bisa sangat fatal bila ada cedera kepala.

Baca Juga: Saat Mudik Waspadai Microsleep, Tertidur Saat Menyetir Mobil yang Dapat Mengancam Jiwa

Bila sudah ada orang lain terlebih dahulu, pastikan mereka telah memanggil petugas layanan darurat. Saat menelepon, sebutkan lokasi di mana kecelakaan itu terjadi, berapa banyak yang terluka dan sejumlah informasi lain yang dibutuhkan.

Sembari menunggu pertolongan medis datang, periksa jalan nafas korban dengan cara mengangkat dagu mereka secara lembut. Angkat dagu korban dengan dua jari dan tempatkan pipi di depan mulutnya.

Ini juga dapat melihat gerakan dadanya pada saat yang sama.

Bila korban tidak bernapas sama sekali atau cara bernafasnya tak biasa, kita perlu melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR). Ini merupakan teknik kompresi dada dan pemberian nafas buatan.

Baca Juga: Selesai Lebaran Tetap Jaga Silaturahmi, Rajin Bertemu Sahabat & Kerabat Bisa Hindarkan Penyakit

Bila belum pernah kursus untuk melakukan pertolongan ini, maka jangan pernah melakukannya.

Selanjutnya, carilah cedera pendarahan karena ini penyebab utama syok. Bendung aliran darah yang ke luar dengan kain bersih dan tekan dengan lembut pada luka.

 

 

Bila korban masih sadar, minta mereka untuk menahan kain agar menjadi lebih tenang.

Syok menjadi masalah nyata bagi korban kecelakaan. Saat melihat wajah korban pucat, longgarkan pakaian mereka, lalu letakkan selimut atau mantel agar tubuhnya tetap hangat. (*)

#gridnetworkjuara #gridhealth