Dilansir dari laman Mayo Clinic, bakteri tersebut mengakibatkan infeksi staphylococcus aureus yang menjadi kebal terhadap banyak antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi biasa.
Bakteri staphylococcus aureus biasanya ditemukan di kulit atau bahkan di hidung, namun tak menampik adanya jika berkembang di otak.
Jika bakteri ini berkembang di otak, umumnya seseorang akan mengalmi penyakit meningitis.
Melansir dari U.S. National Library of Medicine, meningitis adalah infeksi pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meningen).
Ketika meningitis disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus epidermidis, biasanya berkembang sebagai komplikasi operasi atau sebagai infeksi yang menyebar melalui darah dari situs lain.
Gejala yang terjadi awalnya termasuk: