GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, Aura Kasih resmi menjadi seorang ibu.
Istri Eryck Amaral ini telah melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik namun hingga saat ini foto wajah sang anak pertama tersebut belum diketahui publik.
Baca Juga: Pertama Kalinya Irfan Hakim Lihat Air Ketuban Hijau Bercampur Kotoran, Tanda Apa Ini?
Waktu kelahiran anak pertama Aura Kasih pun sempat membuat banyak pertanyaan, pasalnya sang bayi perempuan itu lahir sebelum usia kandungannya mencapai 9 bulan.
Hal ini pun membuat pemilik nama asli Shahiyanny Febria Wiraatmadja buka suara lewat Instastory-nya.
Baca Juga: Agung Hercules Derita Kanker Otak, Berikut 10 Makanan Lezat yang Berisiko Jadi Penyebab
Baca Juga: Sedang Menanti Momongan Seperti Zaskia Sungkar? Produk Lebah Ini Dapat Mempercepat Kehamilan
Dalam unggahannya, Aura Kasih sempat menuliskan:
"banyak yg nanya..
baby ku emang blm 9 bulan. jadwal lahiran masih 2 minggu lebih karena ketubannya udah kering, dan pas d check dokter trnyata udah bukaan 1 jadi babynya harus d take out...
tapi allhamdulillah baby nya sehat..
terimakasih atas semua doa nya...," tulis Aura Kasih.
Baca Juga: Sering Mood Swing Saat Menstruasi hingga Berujung Depresi? Atasi Dengan 4 Cara Ini
Aura Kasih menyebut bahwa ketubannya telah mengering, hal ini memang sering dialami oleh ibu hamil.
Melansir dari laman American Pregnancy, sebenarnya mendekati masa persalinan, air ketuban akan berkurang.
Hal tersebut merupakan kondisi yang sehat alias normal.
Kondisi berkurangnya cairan ketuban ini disebut dengan istilah oligohidramnion.
Volume cairan ketuban kurang dari 500 ml pada usia kehamilan 32-36 minggu bahkan hingga bayi dilahirkan jumlahnya akan semakin berkurang.
Cairan ketuban adalah bagian dari sistem pendukung kehidupan bayi yang berfungsi untuk melindungi bayi dan membantu dalam pengembangan otot, anggota badan, paru-paru dan sistem pencernaan.
Cairan ketuban diproduksi segera setelah kantong ketuban (plasenta) terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan.
Baca Juga: Tekstur dan Warna Kotoran Bisa Cek Kesehatan ? Ini Penjelasannya
Ibu hamil sebaiknya mewaspadai adanya gangguan penyakit bila cairan ketuban sedikit atau oligohidramnion.
Kasus air ketuban yang terlalu sedikit pada ibu hamil juga bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti:
- Ibu hamil seringkali mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Usia kehamilan sudah melewati batas normal, sehingga menurunkan fungsi dan kinerja plasenta yang semakin membuat cairan ketuban rendah.
- Berkurangnya air ketuban di dalam kandungan bisa dikarenakan kebocoran atau dinding ketuban yang pecah, sehingga cairan ketuban banyak keluar dari rahim.
- Timbulnya masalah pada plasenta, sehingga berdampak buruk karena plasenta tidak dapat memberikan asupan nutrisi yang cukup baik untuk janin dalam kandungan.
- Terjadi masalah terhadap perkembangan saluran kemih atau organ ginjal janin dalam kandungan, sehingga produksi air seninya menjadi lebih sedikit.
Ada baiknya ibu hamil selalu melakukan kontrol rutin tiap bulannya ke dokter kandungan guna mengecek jumlah cairan ketubannya. (*)