Find Us On Social Media :

Lina Mantan Istri Sule Menyambung Hidup dari Salon, Risiko Kanker Pada Pekerja Salon Tinggi

Sule dan Lina yang kini sudah berpisah. Lina menjadi pekerja salon

GridHEALTH.id – Seperti yang sudah kita ketahui, Sule sekarang sudah bercerai dengan Lina yang menjadi pendamping hidupnya kala susah hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini.

Karena telah bercerai, Lina dan Sule hidup berpisah rumah.

Kini Lina diketahui hidup di kota Bandung, di rumah yang jauh lebih kecil dan sederhana dari rumah Sule atau rumah anak Sulungnya sekalipun, Rizky Febian.

Baca Juga: Telur Herbal Diklaim Paling Sehat, Inilah Perbedaannya dengan Telur Lainnya

Untuk menopang hidupnya, karena tak lagi dinafkahi oleh Sule, kini Lina berkaya di Salon.

Melansir nakita.id, Lina di rumahnya sekarang memiliki salon.

Usah salon memang usaha professional yang keren dan menjanjikan.

Tapi baiknya Lina harus tahu aneka risiko yang bisa ditimbulkan dari profesi dan usahanya itu.

Dengan demikian, Lina bisa waspada, dan melakukan hal-hal untuk menghindari bahaya kesehatan yang menghantui para pekerja salon.

Baca Juga: Jaring Empuk Putih yang Biasa Ditemukan Saat Membeli Buah Ternyata Memiliki Manfaat Anti Bakteri

Penata rambut dan pekerjaan di salon profesional yang menjanjikan dari sisi bisnis.

Tapi yang memprihatinkan, fakta bahwa para profesional ini secara kronis terpapar sejumlah besar bahan kimia yang ada di lingkungan kerja mereka wajib mendapat perhatian.

Sebab paparan termasuk karsinogen sangat potensial terjadi dari pewarna rambut.

Karenanya perlu melakukan evaluasi sistematis risiko kanker pada sector bisnis ini.

Melansir dari ncbi.nlm.nih.gov, penelitian pada bisnis salon dilakukan.

Peneliti mengambil studi dengan secara sistematis mencari Medline dan database terkomputerisasi lainnya, dan dengan secara manual memeriksa referensi dari artikel asli dan monograf yang diambil.

Baca Juga: Konsumsi Karbohidrat Hanya di Malam Hari Bikin Cepat Langsing? Ini Faktanya

Peneliti juga menghubungi peneliti internasional yang sedang mengerjakan ini atau topik serupa untuk menyelesaikan pencarian tentang risiko dan bahaya bisnis ini dari sudt pandang kesehatan.

“Kami menyertakan 247 penelitian yang melaporkan perkiraan risiko relatif (RR) dari pekerjaan penata rambut dan kanker di berbagai lokasi,” seperti yang ditulis pada laman penelitian US National Library of Medicine National Institutes of Health ini.

Hasil penelitian tersebut menyatakan; RR spesifik studi ditimbang dengan kebalikan dari varians mereka untuk mendapatkan efek tetap dan acak yang dikumpulkan perkiraan.

RR yang terkumpul dari paparan pekerjaan sebagai penata rambut adalah 1,27 (95% CI 1,15-1,41) untuk kanker paru-paru, 1,52 [interval kepercayaan 95% (CI) 1,11-2,08] untuk kanker laring, 1,30 (95% CI 1,20-1,42) untuk kanker kandung kemih dan 1,62 (95% CI 1,22-2,14) untuk multiple myeloma.

Baca Juga: Sakit Jantung dan Gagal Ginjal, Komedian Pernah Jadi Pengemis Demi Menyambung Hidupnya Hingga Koma 12 Hari Sebelum Meninggal

Data untuk situs anatomi lainnya menunjukkan peningkatan besarnya lebih kecil.

Hasil terbatas pada studi-studi yang dilakukan sebelum larangan dua karsinogen utama dari pewarna rambut pada pertengahan 1970-an mirip dengan hasil umum.

Kesimpulannya, penata rambut memiliki risiko kanker yang lebih tinggi daripada populasi umum.

Peningkatan sistem ventilasi di salon penata rambut dan penerapan langkah-langkah kebersihan yang ditujukan untuk mengurangi paparan terhadap karsinogen potensial di tempat kerja dapat mengurangi risiko.

Risko lainnya yang cukup besar dari pekerja salon, melansir sripoko.com, New York Times menyebutkan, bahwa para pekerja di gerai kecantikan atau salon yang spesialis membahas soal kuku tangan dan kaki, memiliki frekuensi tinggi terpapar zat yang berasal dari produk perawatan kuku.

Baca Juga: 2 Minuman Sehat Ini Menjadi Salah Satu Kunci Kebugaran Jokowi, Mudah Ditemukan dan Murah

Dilaporkan, para pekerja tersebut memiliki masalah kesehatan seperti batuk yang berkepanjangan, bahkan kanker, keguguran, hingga masalah pada bayi yang dilahirkan.

Beberapa zat kimia pada cat kuku dan produk perawatan kuku lainnya diketahui memang dilarang oleh industri kosmetik karena berbahaya bagi kesehatan.

Zat seperti formaldehyde, toluene, dan dibutyl phthalate sangat dilarang dalam kandungan kosmetik. Namun demikian, zat-zat tersebut masih sering ditemui pada produk perawatan kuku.

Parahnya, lewat investigasi yang dilakukan, beberapa produk perwatan kuku mahal yang mengklaim bebas kandungan berbahaya, ternyata malah memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya.

Baca Juga: Rambut Rontok Saat Hamil? Tak Perlu Khawatir, Berikut Cara Mengatasinya yang Paling Mudah

Meski peneliti mengatakan bahwa para konsumen jasa perawatan kuku, terhindar jauh dari risiko bahaya produk, nyatanya para pekerja salon yang sepanjang hari terpapar produk-produk tersebut memiliki risiko kesehatan yang serius.

Juru bicara Asian Health Service, organisasi yang membantu para pekerja salon dimana rata-rata berasal dari Asia mengatakan, "Ada begitu banyak cerita dari para pekerja dari gerai kecantikan dan salon khusus kuku. Tetapi tidak ada diantara mereka yang mengutarakan hal ini, karena tak ada yang mendengarkan."(*)

Baca Juga: Belum Tentu Hamil, Telat Menstruasi Bisa Jadi Karena 8 Hal Ini

#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara