Find Us On Social Media :

Buat Geger Warga Medan, Sejumlah Anak di Beberapa Kecamatan Terjangkit Flu Singapura

(Ilustrasi) Virus flu singapura yang menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air.

GridHALTH.id - Baru-baru ini warga Kota Medan digegerkan dengan penemuan sejumlah anak yang terjangkit penyakit flu Singapura.

Dikutip dari TribunMedan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan Edwin Effendi mengatakan, mengenai Flu Singapura, hingga saat ini dinas belum menerima laporan data-data pasti.

Meski begitu, kasus ini masih dipantau dan diawasi oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, 7 Jenis Virus yang Bisa Sebabkan Kanker

"Pemantauan melaui sarana prasarana kesehatan. Kalau ada laporan kejadian kasus khusus. Sampai saat ini, kita belum ada terima laporan ke fasilitas kesehatan," katanya.

Setiap laporan yang akan masuk nantinya, akan didiagnosis bedasarkan keluhan, gejala klinis yang spesifik, gejala pendukung dan laboratorium untuk menegakkan diagnosis.

Meski belum mendapatkan laporan penderita secara pasti, Edwin tetap mengantisipasi kemungkinan penyebaran penyakit ini di Kota Medan.

"Antisipasi tetap pada kewaspadaan dan siaga petugas di pelayanan dengan keluhan spesifik. Kita akan telurusuri, dari mana penularan sampai pada riwayat dan penyebabnya," terangnya.

Baca Juga: Jangan Asal Deodoran, yang Mengandung 4 Bahan Ini Bisa Buat Kulit Ketiak Iritasi

Melansir dari cdc.gov, Flu Singapura atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus dan biasanya menyerang anak-anak.

Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terjangkit.

Flu Singapura umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.

Baca Juga: Beda dengan Barbie Kumalasari, Sania Velova adik Ipar Galih Ginanjar Lebih Seksi dan cantik, Resep Sehatnya Makanan Pedas

Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.

Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.

Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada Flu Singapura terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.

Orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).

Kelompok tersebut bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai pembawa (carrier) dan menyebarkan virus ini.

Baca Juga: Beda dengan Barbie Kumalasari, Sania Velova adik Ipar Galih Ginanjar Lebih Seksi dan cantik, Resep Sehatnya Makanan Pedas

Meskipun umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus Flu Singapura dapat menyebabkan komplikasi yang berat.

Lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Main Game Bareng Lucinta Luna, Kenapa Abas Lebih Banyak Tahu Tampon Dibanding Pacarnya?

Beberapa laporan menyebutkan kasus Flu Singapura berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang membuat pasien harus dirawat intensif hingga bisa mengakibatkan kematian.

Beberapa penelitian menunjukkan Human Enterovirus (HEV) 71 merupakan strain tersering penyebab Flu Singapura berat ini.

Beberapa laporan kasus lainnya juga menunjukkan penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki sementara beberapa minggu setelah fase akut.

Penyebaran virus flu ini juga sangat mudah yakni melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotoran penderita.

Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus Flu Singapura. Oleh karena itu, penderita sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Baca Juga: Evakuasi 12 Remaja Terjebak dalam Gua, Dr Richard Harris: Pahlawan Kemanusiaan Sejati

Untuk upaya mencegah infeksi Flu Singapura ini, dapat dilakukan dengan cara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti tidak membuang ludah dan menyentuh mulut dan mata sembarang, membiasakan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin, serta membersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan. (*)

#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth