GridHEALTH.id - Baru-baru ini seorang komedian yang sering muncul di televisi, Wendi Cagur membagikan pengalaman mengenai diagnosis kesehatannya namun berbau mistis.
Wendi Cagur membagikan kisahnya ini dengan sang sahabat yang juga satu grup komedi dengannya, Denny Cagur.
Baca Juga: 3 Fakta Tentang Kebiasaan Bangun Pagi Antara Jam 3 - 5 Subuh, yang Suka Bangun Siang Rugi Besar!
Melalui unggahan video di kanal YouTube Denny Cagur TV, pada Senin (15/7/2019), Wendi menceritakan penyakit aneh yang sempat membuatnya merasa 'panas' di rumahnya.
"Diisengin. Dikirimlah, sampai masuk rumah sakit," curhat Wendi.
Baca Juga: V BTS Derita Choligernic Urticaria, Kenali Penyebab dan Solusinya
"Yang mana sih?" tanya Denny.
"Ada, dulu yang ane beberapa kali masuk rumah sakit. Kalau yang berdasarkan penerawangan orang-orang yang ngerti segala macam sih di rumah ane dibikin enggak nyaman," ungkap Wendi .
Tak hanya Wendi Cagur saja yang merasakan rasa tak nyaman di rumahnya itu, sang istri dan anak-anaknyapun turut merasakannya.
"Misalkan Rabu Kamis Jumat ane diserang sakit tuh, entar Jumatnya pindah ke bini ane. Jeda dua minggu, Rabu Kamis Jumat ane sakit lagi, Sabtunya pindah ke bini ane lagi," ujar Wendi.
Atas kejadian ini Wendi sampai dirawat di rumah sakit.
"Ane sampai dirawat di rumah sakit loh. Ane sampai CT Scan, MRI segala macam. Sampai dokternya ngomong begini 'lo bawa deh track record kesehatan lo sini gue baca',” kisah Wendi.
Saat Wendi pulang ke rumah dan membawa hasil rekam medisnya selama ini, dokter pun melihat hasilnya semuanya normal dan tidak ada masalah kesehatan apa pun.
“Pas dibaca-baca, dokter gue bilang 'lo jangan-jangan dikerjain orang ya? Karena secara medis sehat',” tuturnya.
Baca Juga: Kisah Pemuda Ini Naik Haji dengan Jalan Kaki, Lihat Persiapannya Demi Bertemu Kakbah
Dari sinilah Wendi mengira bahwa dirinya kena santet atau terkena sihir.
Namun sebelum menduga bahwa diri seseorang terkena sihir atau ilmu hitam, alangkah lebih baiknya seseorang melakukan second opinion dengan dokter lain untuk melihat kondisi medis tertentu yang belum terpecahkan.
Second opinion ini berbeda dengan rujukan dokter yang memang secara jelas memberikan kita rujukan pada dokter ahli lain atau pelayanan kesehatan dengan fasilitas yang lebih mumpuni.
Pasalnya, menurut WebMD, terkadang tidak selamanya diagnosis dokter satu dengan lainnya akan sama.
Namun apa salahnya jika menanyakan ulang tentang penyakit yang diderita.
Baca Juga: Shandy Aulia Mulai Mual dengan Bau-bauan Ini, Tanda-tanda Mengidam?
Melansir dari Kompas.com, second opinion atau mencari pendapat kedua yang berbeda adalah merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatannya.
Hak yang dipunyai pasien ini adalah hak mendapatkan pendapat kedua (second opinion) dari dokter lainnya.
Di Indonesia misalnya, ada Undang Undang no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak pasien menyebutkan: "Setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit".
Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak usah ragu untuk mendapatkan "second opinion" tersebut.
Memang biaya yang dikeluarkan akan menjadi banyak, tetapi paling tidak bermanfaat untuk mengurangi risiko kemungkinan komplikasi atau biaya lebih besar lagi yang akan dialaminya.
Permasalahan kesehatan penting yang memerlukan second opinion, diantaranya adalah:
1. Keputusan dokter tentang tindakan operasi, di antaranya operasi usus buntu, operasi amandel (tonsilektomi), operasi caesar, operasi hordeolum (bintitan), operasi ligasi ductus lacrimalis (mata belekan dan berair terus)dan tindakan operasi lainnya.
2. Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2 minggu, misalnya pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian antibiotika jangka panjang, pemberian obat anti alergi jangka panjang dan pemberian obat-obat jangka panjang lannya.
Baca Juga: Ganggu Perkembangan Otak dan Saraf Janin, Ibu Hamil Harus Waspada Saat Gunakan Wifi
3. Keputusan dokter dalam mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal: baik obat minum, antibiotika atau pemberian susu.
4. Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus yang tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare, muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotik.
Baca Juga: Meninggal di Saat Tidur, Ini 5 Penyebab yang Perlu Diwaspadai
5. Keputusan dokter dalam mengadviskan pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar dan tidak sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita.
6. Keputusan dokter tentang suatu penyakit yang berulang diderita misalnya penyakit tifus berulang, pada kasus ini sering terjadi overdiagnosis tidak mengalami tifus tetapi diobati tifus karena hasil pemriksaan laboratorium yang menyesatkan.
7. Keputusan diagnosis dokter yang meragukan, biasanya dokter tersebut menggunakan istilah "gejala" seperti gejala tifus, gejala ADHD, gejala demam berdarah, gejala usus buntu. Atau diagnosis autis ringan, ADHD ringan dan gangguan perilaku lainnya.
8. Keputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi kesehatan nasional atau internasional dan tidak memiliki dasar evidance base medicine (kejadian ilmiah berbasis bukti penelitian di bidang kedokteran): seperti pengobatan dan terapi bioresonansi, pemeriksaan alergi IGG4 dikirim ke Amerika, pemeriksaan alergi melalui rambut dan terapi bandul.
Dibalik benar-tidaknya Wendi Cagur mendapat kiriman santet atau sihir dari orang lain, beruntung kini kondisi kesehatannya telah membaik.
Dalam bincang-bincang tersebut, Wendi pun sempat berterima kasih kepada Agus Kuncoro karena telah menyemangatinya hingga mengembalikan rasa percaya diri dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Baca Juga: Sering BAB Hingga Keluar Darah? Inilah Gejala dan Ciri Kanker Kolorektal
Semoga apa hal berbau mistis yang dialami Wendi Cagur ini tak terjadi lagi pada siapa pun.