GridHEALTH.id - Setelah 7 bulan ditinggal suami untuk selama-lamanya akibat tsunami yang menerjang Banten tahun 2018 lalu, kini Juliana Moechtar kembali diterpa kabar buruk.
Kemarin, tepatnya Senin (22/7/2019) dini hari, Juliana Moechtar dikabarkan megalami kecelakaan mobil di Tol Jagorawi KM 18.
Bahkan kabarnya, mobil SUV putih yang dikemudikan istri gitaris grup band 'Seventeen', Herman Sikumbang ini sampai menabrak truk yang ada di depannya.
Kecelakaan yang dialaminya ini pun ia unggah di Instastory-nya.
Diketahui, Juliana Moechtar mengendarai mobil selepas pulang dari sebuah kafe.
Namun akibat dari hal ini, Juliana Moechtar membantah tidak melakukan hal aneh di kafe tersebut, bahkan janda yang sempat dijodohkan dengan Ivan 'Seventeen' bersikeras membantah bahwa dirinya tidak mabuk.
"Aku enggak ngapa-ngapain di kafe.Aku sudah safety banget," ujar Juliana Moechtar membantah dalam pengaruh minuman beralkohol alias mabuk saat berkendara.
Wanita kelahiran Aceh ini pun mengaku bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan.
"Ini murni kecelakaan. Di kafe, aku cuma minum air putih," jelas Juliana Moechtar, seperti yang dikutip dari Tribun Solo.
Baca Juga: Sering ke Diskotik, Ini Barang Haram Pertama Kali yang Bikin Nunung Kecanduan 20 Tahun Lalu
Menepis kabar bantahan dirinya mabuk, ada penyebab lain yang kemungkinan dapat menyebabkan kecelakaan.
Bahkan menurut Divisi Humas Polri, penyebab ini sangat fatal dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Divisi Humas Polri melalui twitternya menjelaskan, kejadian microsleep pada umumnya hanya berlangsung sekitar 1 detik hingga 30 detik.
Orang yang mengalami microsleep akan hilang perhatian dan kesadaran yang disebabkan rasa lelah atau mengantuk berat.
Baca Juga: Izin Liburan ke Thailand, Ibunda Millen Cyrus Menangis Dapat Telepon dari Anaknya
“Microsleep ini sangat berbahaya jika terjadi saat mengemudikan kendaraan,” demikian tulis Humas Polri, seperti dikutip GridHealth.id.
Secara sederhana, microsleep terjadi karena otak memasuki kondisi istirahat atau tidur saat tubuh masih beraktivitas dalam kondisi terjaga.
Hal ini disebabkan otak tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga. Meskipun demikian, tidak semua bagian otak tertidur.
Suatu studi menemukan bahwa gejala microsleep diakibatkan berkurangnya aktivitas otak bagian thalamus yang berperan dalam meneruskan respons ke bagian anggota gerak.
Thalamus juga berperan dalam mengatur mekanisme tertidur sehingga adanya penurunan aktivitas dapat dengan mudah membuat seseorang tertidur.
Di sisi lain, bagian otak yang memproses stimulus dari saraf tetap bekerja dan mengalami peningkatan aktivitas sehingga menyebabkan lobus parietal otak menjadi bagian utama untuk mengembalikan kesadaran.
Dalam keadaan normal, otak dapat menangkap dan memproses berbagai stimulus, sedangkan jika mengalami kelelahan terjadi penurunan konsentrasi sehingga fungsi ini menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat.
Itulah sebabnya pekerjaan yang monoton akan lebih mungkin menimbulkan rasa kantuk terutama saat kekurangan waktu tidur.
Baca Juga: Berwajah Lonjong Hingga Dipanggil 'Penyihir', Gadis Ini Putuskan Jalani Operasi Rahang Di Bawah Umur
Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya saat kita kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan karena tidak dapat mengontrol arah dan laju kendaraan.
Selain itu, faktor kelelahan juga sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Kelelahan dapat menurunkan fokus dan kondisi fisik seorang pengemudi.
Baca Juga: Dua Kali Masuk Penjara Karena Narkoba, Aktor Tampan Ini Hanya Bisa Makan Nasi dengan MSG
Sebaiknya jika ingin berkendara jauh, pastikan tubuh dalam keadaan bugar, tidak mengantuk, dan kendaraan dalam keadaan baik.
Selain itu, pastikan mendapatkan istirahat yang cukup jika ingin bekerndara sendiri dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Turun dari Panggung Yuni Shara Langsung Lari ke Rumah Sakit Juga Temui Fisioterapi
Walau dikabarkan tidak ada luka, Juliana Moechtar mengaku hanya memar di kepala.
Kemungkinan microsleep inilah yang mungkin menyebabkan Juliana Moechtar mengalami kecelakaan selama mengemudikan mobilnya. (*)