Find Us On Social Media :

Viral di Instagram Tips Mengatasi Hipotermia di Gunung dengan Menyetubuhi, Risikonya Kematian Bagi Keduanya

Viral di instagram tips mengatasi hipotermia dengan melakukan seks di tenda. Padahal risikonya kematian bagi keduanya.

GridHEALTH.id – Hingga saat ini salah satu postingan di Instagram, mengenai tips menolong seseorang yang mengalami hipotermia alias hypothermia sedang ramai dibicarakan.

Dalam unggahan tersebut, menerangkan cara mengatasi seseorang yang mengatasi hipotermia di gunung dengan cara bersetubuh alias melakukan seks.

Baca Juga: Sempat Beri Wejangan 'Jauhi Narkoba', Jefri Nichol Tertangkap Konsumsi Ganja 6,01 Gram di Rumahnya

Menurut unggahan tersebut, tips tersebut manjur, dan hal tersebut pengalaman nyata yang disaksikannya sendiri.

Menurutnya, dirinya menemukan kasus hipotermia parah pada pendaki wanita di Gunung Rinjani.

Waktu itu segala cara sudah dicoba hingga akhirnya diputuskan untuk menyetubuhi sang wanita untuk meningkatkan suhu tubuhnya.

Baca Juga: Daun Kelor Penolak Hantu dan Sihir? yang Benarnya Untuk Kesehatan, Obat Diabetes Hingga Anti Aging

"Yg lucunya kami ada 20 org nungguin diluar tenda smbil nunggu si cowok melakukan itu sambil minum kopi :v. Alhamdulillah stelah itu cewek itu trslamatkan," tulisnya di kolom komentar.

Apakah cerita tersebut benar terjadi atau hanya bercanda tidak diketahui pasti.

Namun demikian unggahan dan tanggapan layar dari unggahan tersebut beredar dan viral.

Ramai warganet menyebarkan dan mengomentari. Contohnya satu unggahan di Instagram pada 14 Juli lalu sudah mengumpulkan hampir 10 ribu reaksi like dan 700 komentar.

Menanggapi cerita tersebut melansir Kompas.com yang mewawancarai Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Senin (22/07/2019), menurut Suhri Sinaga cara mengatasi hipotermi dengan cara disetubuhi adalah informasi yang sesat.

Baca Juga: Suka Makan Junk Food juga Fast Food? Inilah yang Dokter Temukan Pada Diri Seorang Remaja Wanita, Kista Besar Di Ovarium

"Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat," ujar Sinaga.

Senada dengan apa yang dikatakan Sinaga, pendaki senior Mapala Universitas Indonesia Adiseno, dalam keterangan tertulisnya, cara skin to skin seharusnya tidak dengan cara disetubuhi.

Skin to skin memang salah satu cara mengatasi tetapi ya tidak disetubuhi tentunya,” ujar Adi.

Sementara itu, dihubungi terpisah, dokter Instalasi Gawat Darurat RSCM dr. Hadiki Habib, SpPD menyebut skin to skin adalah metode yang kerap digunakan untuk mencegah hipotermia pada bayi.

Baca Juga: Jangan Makan Pisang di Malam Hari Kalau Tak Mau Alami Gangguan Kesehatan Ini

Skin to skin itu cara mengatasi hipotermia pada bayi baru lahir, di mana ibu langsung memeluk bayi agar panas ibu bisa ditransfer ke kulit bayi,” ujarnya.

Hadiki juga menyebut bahwa bersetubuh guna mengatasi hipotermia justru malah bisa berisiko menyebabkan kematian.

“Bersetubuh tidak bisa mengatasi hipotermia, bisa mati kedinginan dua-duanya,” ujarnya.

Salah satu cara menangani hipotermia, apabila korban sanggup membuka mulut dan merespons makanan, pendaki lain bisa memberikan makanan atau minuman hangat untuk membantu mengembalikan panas tubuh korban.

Baca Juga: Roy Marten Tangisi Kehidupan Anaknya, Gading Sering Makan Sendirian Padahal Dapat Timbulkan Gangguan Kesehatan

Jika pakaiannya basah, ganti, lalu masukan pasien atau survivor hipotermia ke dalam sleeping bag/selimut thermal dan diberi asupan hangat.

Hadiki menyebut penanganan hipotermia, sebaiknya survivor juga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih hangat, “Hipotermia saat pendakian diatasi dengan segera mengevakuasi korban ke lokasi yang lebih hangat (dibawa turun), meletakkan korban di tempat tertutup yang terhindar dari angin dan hujan.”

Adapun metode skin to skin yang diperbolehkan adalah kulit bersentuhan dengan kulit, bisa dengan saling berpelukan, misalnya di dalam sleeping bag untuk mengembalikan suhu badan ke angka normal.

Baca Juga: Syuting Film Panas, Aktris Jepang Ini Meninggal di Lokasi Akibat Hal Cairan Ini

Skin to skin sebaiknya dilakukan oleh jenis kelamin yang sama atau yang sudah menikah.

Sementara itu, Adiseno menyebut, metode ini hanya dilakukan jika parah saja. “

Cukup berpelukan dalam kantung tidur/selimut agar panas tubuh penyelamat berpindah ke penyitas/penderita. Metode yang dipilih jika sudah parah saja,” tuturnya.

Hal senada diutarakan Ian Winterburn, Mountain Leader, fell runner and a member of Woodhead Mountan Rescue Team dalam laman mountain-training.org.

Baca Juga: Penyebab Keloid Muncul di Kulit, Bukan Karena Bakteri Atau Digaruk

Menurutnya menolong seseorang yang mengalami hipotermia di kondisi darurat, di jalur pendakian, di tebing, ingatlah Anda adalah orang yang paling penting di sana.

Membantu orang lain adalah hal yang sangat terpuji, tetapi menciptakan korban kedua dengan bersikap dingin sendiri tidak akan membantu siapa pun.

Mencegah kehilangan panas lebih lanjut dengan mengenakan pakaian kering, mencari perlindungan, melindungi dari tanah dan menghangatkan kembali tubuh secara perlahan.

Jangan lupa melepas pakaian basah; Tubuh mendingin lebih cepat saat basah. Turun dari bukit jika memungkinkan.

Baca Juga: Vanessa Angel Ingin Mati di Penjara, Galih Ginanjar Malah Betah dan Suka Makanan Penjara

Jangan menggunakan panas langsung (misalnya; bantalan panas, berdiri di depan api, duduk di radiator).

Minuman hangat, manis, makanan berenergi tinggi, dan gel akan membantu menggantikannya.(*)