Find Us On Social Media :

Bayi Sering Menangis? Bisa Jadi Tanda Dehidrasi, Atasi dengan Cara Ini

Ketahui langkah-langkah penanganan pertama pada bayi yang mengalami dehidrasi

GridHEALTH.id - Dehidrasi adalah kondisi dimana tubuh kekurangan cairan.  Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, karena tubuh kekurangan cairan untuk menjalankan fungsi normalnya.

Baca Juga: Suhu Tubuh 38 Derajat Celcius, Bayi 9 Bulan Meninggal Setelah Diarahkan RSUD Daya Makassar ke Rumah Sakit Lain

Tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, kondisi ini rawan terjadi pada bayi, bahkan bayi akan sering menangis jika ia merasa kekurangan cairan.

Hal itu dikarenakan metabolisme tubuh bayi sangatlah sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami dehidrasi meskipun kehilangan cairan dalam minuumlah sedikit.

Jika tak ditangani secara cepat, dehidrasi pada bayi dapat berakibat fatal.

Penyebab dehidrasi yang paling umum terjadi pada bayi adalah demam, diare dan gejala muntah-muntah yang parah.

Baca Juga: Nunung Rela Jadi Kurir Hingga Pakai Narkoba Demi Keluarga, Inilah Risiko Fatal Narkoba bagi Wanita

Melansir dari Mayo Clinic, adapun tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi di antaranya :

- Mulut dan lidah yang kering- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis- Popok bayi yang kering meski telah dipakai selama tiga jam- Mata dan pipi yang terlihat cekung- Mendadak lesu dan mudah marah atau merajuk.

Baca Juga: Empat Tahun Nantikan Kehadiran Buah Hati, Titi Kamal Sempat Jalani Tiup Rahim Hingga Pasrahkan pada Tuhan

Jika bayi mengalami hal-hal tersebut, orangtua haruslah waspada dan bergegas untuk segera menanganinya.

Berikut adalah cara-cara menangani bayi yang mengalami dehidrasi sesuai kondisi:

1. Berikan bayi banyak cairan

Berilah bayi yang mengalami dehidrasi banyak ASI. Bila sudah ada tambahan susu formula, juga dapat diberikan pada sang bayi kapanpun ia mau.

Baca Juga: Mulai Usia 40 Disarankan untuk Deteksi Dini Kerusakan Otak, Ini Alasannya

Jangan mengencerkan susu formula bayi dengan banyak air, lebih baik jika memberikannya beberapa teguk air putih untuk membuatnya terhidrasi.

2. Berikan bayi minuman elektrolit (oralit)

Baca Juga: Awas Sapi Glonggongan di Hari Raya Idul Adha, Dagingnya Masuk Kategori Bangkai, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan

Bagi bayi yang sedang mengalami diare atau sering buang air besar, berikan satu sendok teh oralit setiap 1-2 menit dalam waktu 1 jam.

Minuman tersebut akan membantu menggantikan cairan, garam, dan gula yang hilang dari tubuh si bayi.

Jangan berikan jus buah, terutama jika bayi mengalami dehidrasi karena diare dan muntah-muntah.

3. Berikan penghilang rasa sakit

Jika bayi tidak mau minum karena kemungkinan tenggorokannya terasa sakit ketika menelan, bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan rasa sakit. 

Baca Juga: Sempat Beri Wejangan 'Jauhi Narkoba', Jefri Nichol Tertangkap Konsumsi Ganja 6,01 Gram di Rumahnya

Parasetamol dan ibuprofen boleh dikonsumsi bayi yang berusia 3 bulan dan setidaknya memiliki berat badan 4-5 kg.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker jika tidak yakin berapa banyak takaran yang seharusnya diberikan.

Baca Juga: Nunung Akui Lari Ke Narkoba Karena Derita Depresi Psikosomatis, Benarkah Sulit Sembuh?

4. Jaga bayi agar tetap dingin

Saat cuaca panas, bawa bayi ke tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari.

Jangan lupa untuk terus memberikan minum padanya, baik berupa ASI, susu formula, ataupun air putih.

Baca Juga: Jangan Makan Pisang di Malam Hari Kalau Tak Mau Alami Gangguan Kesehatan Ini

Namun pastikan, kondisi yang dimaksud tidak membuat bayi sampai kedinginan hingga menggigil.

Jika langkah-langkah penanganan di atas sudah dilakukan namun sang bayi belum kunjung sembuh, segeralah mengunjungi dokter anak.

Baca Juga: Yuk Terapkan 5 Diet Sehat Bagi Penderita Diabetes Agar Gula Darah Tetap Terjaga

Akan lebih baik jika bayi segera ditangani dan dibawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan yang intensif dari dokter yang lebih mengetahui cara tepat untuk menanganinya.

(Arshinta Eka Putri)