Find Us On Social Media :

Kerap Dipakai Lelucon, Ternyata Obat ini Untuk Mengobati Hepatitis B

Obat Entecavir yang sering digunakan lelucon di media sosial.

GridHEALTH - Memiliki nama yang unik, obat Entecavir sering sekali dijadikan bahan lelucon di media sosial.

Meski begitu obat ini ternyata benar adanya dan kegunaan obat ini pun tidak main-main, yakni sering dipakai untuk terapi pengidap Hepatitis B.

Baca Juga: KLB Hepatitis A di Pacitan: Begini Cara Mencegah Penularan Hepatitis

Hepatitis B merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus Hepatitis B (HBV) dan berdampak buruk untuk kesehatan hati.

Melansir dari Mayo Clinic, Entecavir tidak digunakan untuk menyembuhkan Hepatitis B, tapi obat ini terbukti bisa mencegah virus ini untuk berkembang biak.

Dijual dalam berbagai merk dagang, Entecavir termasuk golongan obat antivirus.

Sehingga untuk mendapatkannya harus melalui resep dokter dikarenakan dosis bagi penderita Hepatitis B dapat berbeda-beda setiap orangnya.

Baca Juga: Dua Tahun Setelah Kematiannya, Ibunda Dokter Ryan Thamrin Sebutkan Makanan Pemicu Penyakit Almarhum

Seperti obat pada umumnya Entecavir juga memiliki efek samping seperti sakit kepala, mual, sakit maag, hingga tubuh akan terasa lemah. 

Untuk itu, penting bagi kita untuk menghindari penyakit Hepatitis B ini.

Perlu diketahui, Hepatitis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui darah, cairan tubuh, dan luka.

Baca Juga: Ngaku Sakit Asma Sejak Umur 5 Tahun, Priyanka Chopra Ketahuan Merokok di Atas Perahu

Sayangnya, penyakit ini sering kali tak disadari penderitanya, karena tak menimbulkan gejala.

Sehingga, penularannya pun tak diketahui. Karena itu pula, hepatitis B disebut sebagai silent killer.

Jika tidak cepat ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Bukan Karena Sakit, Seulgi Red Velvet Ungkap Rahasia Artis K-pop yang Sering Pakai Masker di Bandara

Melihat data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 menunjukkan, prevalensi hepatitis B di Indonesia mencapai 9,4 %.

Diperkirakan, 28 juta orang Indonesia terinfeksi virus hepatitis B dan C serta 2,8 juta kasus di antaranya jadi kronis. (*)#gridhealthid #inspiringbetterhealth