Find Us On Social Media :

Jangan Pilih Produk Kesehatan Berbasis Testimoni, Ini Bahayanya

Pilih obat yang berbasis penelitian klinis, bukan testimoni.

Baca Juga: Ketahui 6 Manfaat Air Bagi Tubuh, Salah Satunya Bisa Jadi Solusi Turunkan Berat Badan

Nah, uji klinis ini melibatkan manusia.

Uji obat di atas tidak sebentar, butuh waktu bertahun-tahun, biayanya mahal. “Tujuannya tidak lain supaya bisa memastikan keamanan obat, kefektifan obat, hingga memastikan dosis minimal obat,” jelas dokter yang akrab disapa Wati ini.

Bagaimana dengan yang bukan obat? Seperti suplemen hingga herbal?

Ternyata tidak sampai sedetail dan sejauh obat farmasi prosesnya sebelum diproduksi dan sampai ke tangan konsumen.

Baca Juga: Intip Cara Tepat Atasi Tantrum Pada Anak, Kenali Juga Tanda Tantrum yang Bisa Jadi Gejala Autisme

Suplemen dan herbal; tidak menjalani uji klinis, tidak tahu tahu cara kerjanya, juga tidak tahu keamanannya.

Jadi jika sakit yang diderita kita juga anak perlu obat, konsumsi obat, obat farmasi yang sudah melalui serangkaian uji sebelum diproduksi.

Jangan memilih yang bukan obat, suplemen, dan herbal yang pemasarannya hanya berbasis testimoni.

Baca Juga: Pembawa Baki Sang Saka Merah Putih Upacara 17 Agustus 2019 Besok Meninggal Dunia Mendadak, Harinya Sama dengan Wafatnya Agung Hercules

Ingat, testimony terlebih di dunia maya, tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan klinis.(*)