Find Us On Social Media :

Jennifer Jill dan Ajun Perwira Sudah di Tahap Akhir Proses Bayi Tabung, Menurut Pakar Ada Tahapan Lain Setelah Transfer Embrio

Jennifer Jill dan Ajun Perwira

GridHEALTH.id - Setelah mengundang kehebohan karena menikahi seorang janda kaya raya, Jennifer Jill Armand Supit, kini Ajun Perwira lagi-lagi mengundang simpatisan warganet.

Terpaut usia 17 tahun, rupanya tak membuat langkah Ajun Perwira gentar untuk menikahi sang pujaan hati, Jennifer Jill pada Senin (22/4/2019) lalu.

Baca Juga: Umur Pengaruhi Kehamilan, Jennifer Jill Lakukan Program Bayi Tabung di Usia 48 Tahun

Kini pasangan suami istri itu akhirnya terang-terangan akui telah menjalani proses bayi tabung.

Hal itu diketahui dari tayangan SILET, yang diunggah di kanal YouTube RCTI pada Jumat (21/6/2019).

"Dengan usia aku, thank God, masih produktif, anyway, programnya itu program bayi tabung, tapi ada kemungkinan katanya kalau bayi tabung itu bisa kembar," ungkap Jennifer Jill.

Baca Juga: Anak Bungsu Didiagnosis Autism Spectrum Disorder, Anji dan Wina Natalia Terapkan Diet Ini

Bahkan kini kabarnya, usaha yang dilakukan Jennifer Jill dan Ajun Perwira itu telah mencapai tahap final.

Melalui unggahan story di Instagram pribadi Jennifer Jill pada Sabtu (10/8), ia nampak didampingi sang suami di sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Tuding Fairuz A Rafiq Lakukan Operasi Hidung, Terkuak Istri Sonny Septian Bisa Membiayai Sedot Lemak Galih Ginanjar

"Selamat siang, kita lagi di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Kita mau transfer embrio biar langsung hamil," ujar Ajun Perwira.

Namun benarkah transfer embrio itu adalah tahap akhir dalam proses bayi tabung?

Baca Juga: Mudah Tersinggung hingga Tanpa Ekspresi, Ciri dari 11 Tanda Orang dengan EQ Rendah

Program bayi tabung atau dikenal dengan in vitro fertilization (IVF) adalah prosedur yang digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesuburan, di mana sel telur dan sperma bergabung bersama di luar tubuh, di laboratorium khusus.

Dilansir dari laman IVF Australia, proses bayi tabung ini memiliki 12 tahapan, diantaranya:

1. Konsultasi dokter atau spesialis

Konsultasi dengan sokter atau spesialis merupakan langkah awal melakukan proses bayi tabung.

Dokter akan meninjau riwayaht kesehatan kesuburan masing-masing pasangan guna mengetahui tingkat kesuburannya.

Baca Juga : Ibu Hamil Sehat Wajib Istirahat Setalah 2 Jam Perjalanan dengan Mobil, Jika Tidak Fatal Akibatnya

2. Konsultasi pra-perawatan

Konsultasi pra-perawatan memiliki kesamaan dengan langkah pertama, bedanya pada konsutasi pra-perawatan, pasangan sudah yakin dan percaya untuk melakukan proses IVF.

Dokter akan mendiskusikan setiap obat pelengkap yang digunakan sekarang, karena ini dapat mengganggu perawatan.

3. Perawatan awal

Dokter akan memberikan suntikan follicle stimulating hormone (FSH) yan disuntikan pada wanita untuk merangsang hormon kesuburan yang diproduksi di dalam tubuh.

Baca Juga: Berdarah saat Menyikat Gigi Bisa Jadi Tanda Radang Gusi, Bila Tak Ditangani Bisa Sebabkan Berbagai Komplikasi Pada Tubuh

4. Stimulasi hormon 

FSH diberikan untuk merangsang indung telur untuk menghasilkan lebih banyak telur dari biasanya.

Biasanya pasien akan diminta untuk menyuntikkan 1-4 obat setiap hari selama seminggu sampai sepuluh hari.

5. Pemantauan pengobatan

Sepanjang proses IVF, tes darah rutin selalu dilakukan guna mengukur kadar hormon dan ultrasonografi mengukur ukuran dan jumlah folikel ovarium.

Ini juga membantu kita menentukan waktu yang tepat untuk pengumpulan sel telur.

Pemantauan sangat penting dilakukan untuk menentukan seberapa banyak dosis obat, apakah perlu ditingkatkan atau malah diturunkan.

Baca Juga: Malas Menyikat Gigi Dapat Sebabkan Penyakit Berbahaya pada Tubuh, Salah Satunya Penyakit Jantung

Jika folikel sudah besar kira-kira berukuran 16-18 mm, kemungkinan perkembangan proses IVF perlu dipantau setiap hari.

6. Pemicu injeksi

Setelah memiliki jumlah dan ukuran folikel yang optimal, dokter akan merencanakan pengumpulan sel telur.

Pasien akan mendapat suntikan pemicu human chorionic gonatrophin (hCG) yang menggantikan hormon luteinising alami dalam tubuh dan memicu ovulasi.

Biasanya, suntikan hCG diberikan ketika empat atau lebih folikel telah berukuran sekitar 18-20 mm dan kadar estradiol sudah lebih dari 2000 pg/ ml.

Baca Juga: Gegara Gigitan Nyamuk, Pramugari Ini Kegagalan Organ Dalam hingga Tewas

7. Pengumpulan telur

Operasi pengumpulan telur akan dilakukan 36 hingga 38 jam setelah mendapatkan suntikan hCG.

USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan telur.

Pengambilan telur dilakukan menggunakan jarum yang akan mengisap folikel dalam ovarium.

Proses ini memakan waktu kurang lebih sekitar 4 jam sambil menunggu kondisi pasien baik-baik saja setelah pengambilan telur.

Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol

8. Pemupukan telur

Dalam IVF, sekitar 10.000 sperma dan sel telur yang telah disiapkan ditempatkan bersama-sama dalam sebuah piring tempat pembuahan terjadi.

Dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Dalam intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI), pria yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma rendah, sperma mungkin perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.

Baca Juga: Anak Bungsu Didiagnosis Autism Spectrum Disorder, Anji dan Wina Natalia Terapkan Diet Ini

9. Pengembangan embrio

Setelah telur dibuahi, telur akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim wanita. 

Telur dan sperma kemudian ditempatkan dalam inkubator individu pada suhu 37 °C untuk meniru suhu tubuh manusia.

Keesokan harinya, pemeriksaan telur dilakukan untuk menentukan apakah pembuahan telah terjadi.

10. Pemindahan embrio

Pemindahan embrio atau transfer embrio adalah prosedur operasi sehari yang sederhana dan biasanya dilakukan lima hari setelah pengumpulan telur.

Embrio ditransfer ke dalam rahim melalui tabung tipis atau kateter yang sangat halus melewati serviks (leher rahim).

Baca Juga: Kadar Vitamin D Dalam Tubuh Wajib Ditinggikan, Alasannya Bisa Usir Kanker

Jumlah embrio yang dipindahkan tergantung pada kualitas embrio, biasanya hanya 2-5 embrio yang dipindahkan.

Setelah prosedur ini, pasien akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam agar pasien istirahat sembari menunggu kondisinya kuat.

11. Pembekuan embrio

Embrio tambahan yang tidak digunakan selama siklus perawatan yang cocok untuk pembekuan dapat disimpan untuk masa depan, jika ingin melakukan proses bayi tabung kembali.

Baca Juga: Tuding Fairuz A Rafiq Lakukan Operasi Hidung, Terkuak Istri Sonny Septian Bisa Membiayai Sedot Lemak Galih Ginanjar

12. Tes kehamilan

Setelah 2 minggu melakukan transfer embrio atau pemindahan embrio, pasien akan menjalani tes darah kembali untuk melihat tingkat kesuburan.

Jika hasil tes positif, artinya proses pembuahan menggunakan teknik bayi tabung ini berhasil.

Baca Juga: Jadi Langsing dan Cantik, Wanita Ini Dulu Sempat Diputus dan Dipermalukan Karena Gendut, Kini Mantan Malah Minta Balikan

Kita doakan saja, semoga keinginan Jennifer Jill dan Ajun Perwira untuk mendapat momongan lewat proses bayi tabung ini berhasil. (*)