GridHEALTH.id - Akhir-akhir ini cuaca memang sangat panas membuat tubuh kita merasa lebih cepat haus.
Untuk itu, kita memang harus banyak minum untuk melepas dahaga dan menggantikan cairan tubuh yang sudah kita keluarkan.
Baca Juga: Riset Peneliti dari Harvard: Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Apalagi yang Kaleng
Bahkan di cuaca panas seperti ini, minum minuman dingin memang terlihat menyegarkan.
Hal inipun dilakukan seorang pria berusia 30 tahun yang memilih minuman dingin untuk menghilangkan dahaganya.
Namun, pria yang berprofesi sebagai pekerja kantoran ini memilih minuman berkarbonasi atau soda.
Baca Juga: Dianggap Jorok dan Menjijikan, Benarkah Upil Dapat Mengobati Bisul dan Jerawat?
Nampaknya pemilihan minuman berkarbonasi atau soda ini memang sangat menyegarkan ya.
Akan tetapi pikirkan terlebih dahulu untuk memilih minuman bersoda ini.
Melansir World of Buzz, pria yang bekerja kantoran asal Suzhou, Tiongkok ini selalu minum soda tiap hari tatkala merasa kepanasan.
Baca Juga: Kehabisan Celana Dalam saat Berlibur, Wanita Ini Nekat Cuci Bekas Haid dalam Pemanas Air
Menurut penuturan rekan kerjanya, Wang minum soda seperti halnya minum air putih biasa.
Namun sayangnya, pria bernama Wang ini mulai merasa lemah dan haus lebih dari 10 hari.
Wang sering pergi ke toilet beberapa kali dalam sehari, bahkan akhirnya ia semakin kurus dari hari ke hari.
Niat untuk menghilangkan dahaganya ini berbalik seperti bumerang bagi dirinya.
Wang merasa semakin cepat haus dan kelelahan hingga akhirnya dilarikan ke UGD oleh rekan kerjanya.
Baca Juga: Miley Cyrus Kepergok Ciuman dengan Wanita yang Juga Pernah Menikah, Akibatnya ...
Semula dokter curiga Wang mencerita diabetes, dokter menyarankan untuk melakukan tes gula darah cepat.
Hasilnya mengejutkan, kadar gula darahnya 110 mmol/L, yang artinya 20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat orang normal yaitu 5,6 mmol/L.
Baca Juga: Kerap Abaikan Hal Ini, Otak Anak 8 Tahun Ini Ditumbuhi Cacing Pita
Hal ini mirip dengan sebuah penelitian dilakukan di Harvard University menyebutkan bahwa minuman manis seperti soda ini berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Pasalnya, kandungan pemanis buatan yang ada di dalam minuman bersodadapat meningkatkan berat badan dan kadar gula darah.
Namun tak hanya itu saja, pemanis buatan dalam minuman bersoda ini juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbahay lainnya.
Dalam penelitian yang sama, peneliti menyebutkan bahwa konsumsi soda dapat mengikis kandungan kalsium dalam tulang, meningkatkan cairan tubuh, risiko kanker, penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Jelang Pernikahan, Roger Danuarta Sempat Berdoa Ingin Tanggung Rasa Sakit Sang Ibunda
Selain itu, dokter juga menemukan bahwa Wang menderita asidosis (kondisi cairan tubuh yang berlebihan) dan gangguan kalium.
Sebuah penelitian dari Oslo University Hospital menyatakan asidosis parah terjadi pada seorang yang memiliki kadar gula darah melebihi 36 mmol /L.
Selain itu, pada seseorang yang mengonsumsi soda setiap hari akan memilki urine berbau aseton.
Temannya mengungkapkan bahwa meskipun Wang masih muda, dia menderita hipertensi.
Akibat hal ini, dokter kemudian mendiagnosisnya mengalami Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS), yang merupakan komplikasi serius yang disebabkan oleh diabetes.
Baca Juga: Sering Digunakan dalam Masakan, Daun Salam Redakan Migrain hingga Punya 12 Manfaat Lainnya
Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) adalah keadaan darurat hiperglikemik akut paling serius pada pasien dengan diabetes tipe 2.
Menurut laman American Diabetes Association, penyakit HHS ini bisa juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia, dan infeksi saluran kemih.
Meskipun dokter mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan Wang, sayangnya, kondisinya memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Sempat Miliki Berat Badan 143 kg, Saat Dikebumikan Badan Artis Ini Terlihat Sangat Kurus
Belajar dari pengalaman pria asal Tiongkok ini, sebaiknya kita harus mengurangi konsumsi minuman bersoda.
Baca Juga: Kasih Sayang Ani Yudhoyono pada Annisa Pohan Patahkan Teori Kuno Tinggal Bersama Mertua
Walau terlihat dingin dan menyegarkan, nyatanya sebuah penelitian dari Harvard University juga menyatakan bahwa minum minuman bersoda 1-4 kali dalam sebulan dapat meningkatkan risiko kematian dini.