GridHEALTH.id - Penderita diabetes berisiko menderita hipoglikemia (gula darah rendah) yang meningkat jika mereka menerima terlalu banyak terapi penurun glukosa. Penelitian terbaru memperingatkan bahwa banyak orang dengan diabetes menghadapi risiko itu.
Pada tahun 2018, Medical News Today melaporkan bahwa banyak orang dengan diabetes tipe 2 mungkin terlalu banyak memantau glukoselevel mereka, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan tes dan memasok limbah.
Sekarang, penelitian baru dari Mayo Clinic di Rochester, MN, memperingatkan bahwa Amerika Serikat menghadapi masalah yang jauh lebih berbahaya: perawatan berlebihan terhadap penderita diabetes.
Menurut makalah penelitian - yang sekarang muncul dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings - banyak orang menerima terlalu banyak terapi penurun glukosa.
Ini meningkatkan risiko seseorang mengalami hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah yang tidak normal.
"Hipoglikemia, atau glukosa darah rendah, adalah salah satu efek samping serius paling umum dari terapi diabetes, yang menyebabkan kerugian segera dan jangka panjang bagi orang yang mengalaminya," jelas ketua peneliti Dr. Rozalina McCoy.
Baca Juga: Indonesia Negara Tropis Penduduknya Rawan Katarak, Begini Cara Mencegahnya
"Hipoglikemia berat, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, gangguan kognitif, jatuh dan patah tulang, dan kualitas hidup yang buruk," tambahnya.