GridHEALTH.ID – Penyakit gagal ginjal kronis atau PGK, adalah kondisi dimana hilangnya fungsi ginjal secara bertahap.
Penyakit ini menyebabakan ginjal yang berfungsi untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dalam tubuh, kemudian dikeluarkan melalui urin, tidak lagi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sehingga menyebabkan zat-zat berbahaya menumpuk dalam tubuh.
Baca Juga: Cegah Penyakit Gagal Ginjal dengan Lakukan 8 Langah Sederhana Ini
Melansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit gagal ginjal kronis merupakan penyakit katastropik yang menghabiskan biaya kesehatan paling banyak setelah penyakit jantung.
Baca Juga: Tips Menikmati Gorengan Tanpa Resiko Koleterol Dari Dokter Jantung Tampan, Tapi Bikin Kesal Warganet
Selain itu, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita penyakit gagal ginjal sebesar 0,2% atau 2 per 1000 penduduk, dengan penderita tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang menderita penyakit gagal ginjal kronis.
Pengobatannya harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Biasanya gagal ginjal kronis ini tidak memiliki gejala, dan baru akan terasa saat fungsi ginjal terganggu akibat mengalami kerusakan yang cukup parah atau baru diketahui setelah melakukan tes darah ataupun urin.
Baca Juga: Darah Haid Banyak Berlebih Bisa Berisiko Pengangkatan Rahim!
Adapun gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit gagal ginjal kronis, seperti: mudah merasa lelah, pergelangan kaki atau kaki bengkak, sesak nafas, adanya darah dalam urin, mual dan muntah, kehilangan selera makan, kesulitan tidur, kram otot, merasa gatal terus menerus, nyeri dada, serta tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan.
Adapun penyebab gagal ginjal kronis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: tekanan darah tinggi, diabetes, kadar kolestrol tinggi dalam tubuh, infeksi ginjal, glomerulonephritis atau peradangan ginjal, penyakit ginjal polikistik, obesitas, penyumbatan pada aliran urin, penggunaan obat-obatan tertentu, usia tua, riwayat keluarga, hingga kebiasaan merokok.
Penyakit gagal ginjal kronis ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit dalam tubuh, seperti :
1. Retensi cairan, dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, tekanan darah tinggi, atau adanya cairan dalam paru-paru (edema paru)
2. Peningkatan kalium mendadak dalam darah (hiperkalemia), ini bisa mengganggu kemampuan jantung untuk berfungsi dan dapat mengancam nyawa.
3. Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)
4. Lemah tulang dan peningkatan risiko patah tulang
5. Anemia
6. Menurunkan gairah seks, disfungsi ereksi atau mengurangi kesuburan
7. Kerusakan pada sistem saraf pusat, hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi, perubahan kepribadian atau kejang-kejang.
8. Menurunkan respon imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi
9. Pericarditis, atau radang selaput kantung yang membungkus jantung (pericardium)
10. Komplikasi kehamilan, ini dapat berisiko bagi ibu hamil dan janin yang sedang berkembang dalam kandungan.
Kerusakan ginjal yang tidak dapat diperbaiki pada penyakit ginjal tahap akhir, akan membutuhkan transplantasi ginjal agar penderita dapat bertahan hidup.
Kementerian Kesehatan juga telah mengimbau masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit gagal ginjal kronis dengan meningkatkan pola hidup sehat, seperti :
1) Melakukan aktivitas fisik teratur
2) Makan makanan sehat (rendah lemak, rendah garam, tinggi serat)
3) Kontrol tekanan darah dan gula darah
4) Monitor berat badan dan mempertahankan berat badan normal
5) Minum air putih minimal 2 liter per hari
6) Tidak konsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan
7) Tidak merokok
Mari kita cegah penyakit ginjal kronis sebelum terlambat. Mencegah lebih mudah.(*)