Find Us On Social Media :

Tak Harus Berakhir dengan Cuci Darah, Ini Prosedur Pengobatan Gangguan Ginjal

Pengobatan gangguan ginjal tidak harus selalu berujung pada cuci darah.

Diet. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat limbah tubuh, beberapa mineral dan cairan. Bila terdapat penurunan fungsi ginjal, sulit bagi ginjal untuk membuang zat-zat limbah tersebut.

Baca Juga: Riset: Kondom dan IUD Metode Kontrasepsi Paling Disukai di Indonesia

Oleh karena itu pola diet yang sebaiknya dijalani oleh penderita penurunan fungsi ginjal adalah diet rendah protein dan beberapa mineral seperti natrium, kalium, serta fosfat. Selain itu penting untuk membatasi asupan cairan, sehingga cairan tidak menumpuk dalam tubuh sebagai pengobatan gangguan ginjal.

* Terapi pengganti ginjal. Jika ginjal sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terdapat tiga cara untuk menggantikan tugas ginjal, yaitu:

1. Cuci darah atau hemodialisis. Menggunakan mesin yang dihubungkan dengan pembuluh darah untuk menyaring dan membuang zat yang tidak diperlukan oleh tubuh di dalam darah.

Diperlukan akses di pembuluh darah untuk dihubungkan ke dalam mesin. Bila diperlukan untuk cuci darah segera, akan dipasang kateter di pembuluh darah vena di leher, yaitu selang seperti infus yang biasa dipasang di tangan, namun dipasang pada pembuluh darah besar di leher.

Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan Perlu Diwaspadai Ibu Hamil, Jangan Diabaikan!

Bila cuci darah sebagai pengobatan gangguan ginjal dilakukan secara terencana dan untuk jangka waktu yang lama, akan dipasang akses di lengan atau tungkai dengan menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena, akses ini dinamakan cimino.