GridHEALTH.id - Umumnya, masyarakat Indonesia akan melakukan operasi sunat atau sirkumsisi ketika seorang anak lelaki sudah memasuki usia sekolah.
Namun tak menutup kemungkinan juga untuk melakukakannya di usia yang terbilang masih kecil.
Baca Juga: Kesakitan Setelah Disunat, Anak Ini Minta Alat Kelaminnya Dikembalikan
Bahkan di masyarakat kita, sunat atau khitan sudah menjadi tradisi yang sering digelar secara massal, seperti yang terjadi pada bocah kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini.
Siswa kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar bernama Fikar ini terlihat tenang saat mengikuti acara khitanan massal yang dilaksanakan di di Pantai Losari, Makassar, Minggu (1/9/2019).
Baca Juga: Tak Hanya Hangatkan Tubuh, Ini 9 Manfaat Dibalik Minum Air Hangat di Pagi Hari saat Perut Kosong
Berbeda dengan anak-anak sebayanya yang menjerit kesakitan, anak berusia 12 tahun ini tidak terlihat meregang kesakitan seperti beberapa peserta lainnya saat proses sunat mulai berlangsung.
Usut punya usut, Fikar nampak tenang dan merasakan operasi tersebut akibat bermain game di ponselnya tersebut.
Baca Juga: Alergi Air Mata Hingga Rambutnya Sendiri, Wanita Cantik Ini Cukur Habis Rambutnya Sampai Tak Bersisa
"Tidak ada rasa sakit (sunat). Adaji juga game Free Fire kumaini," ungkap Fikar saat ditemui usai dokter membedahnya, seperti dilansir dari Tribun Timur.
Ia mengaku, memang gemar memainkan game tersebut utamanya saat pulang sekolah.
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih.
FImosis adalah salah satu penyakit yang sering timbul akibat alat vital tidak disunat, yaitu suatu kondisi yang mengakibatkan kulup pada Mr. P tidak dapat ditarik ke bawah.
Sehingga aktivitas hubungan intim dan proses berkemih menjadi terganggu, serta meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.
Manfaat lain, lelaki yang disunat mengurangi risiko kanker prostat hingga 50% dibandingkan dengan lelaki yang tidak disunat.
Manfaat sunat pada orang dewasa disebutkan juga mampu meningkatkan kepuasan seksual.
Sebuah penelitian di Turki pada tahun 2004 menyebutkan, fungsi seksual sebelum dan sesudah sunat pada orang dewasa tidak berubah, namun angka disfungsi seksual pada pria yang disunat lebih rendah sedikit dibanding mereka yang tidak disunat, terutama pada pria yang berusia di atas 50 tahun.
Selain dalam kepuasan seksual, sunat juga terbukti mampu menurunkan risiko infeksi menular seksual dan HIV/AIDS.
Baca Juga: Jangan Larang Anak Konsumsi Cokelat Saat Batuk, Ternyata Cokelat Malah Bisa Menyembuhkannya
Baca Juga: Tak Hanya Hangatkan Tubuh, Ini 9 Manfaat Dibalik Minum Air Hangat di Pagi Hari saat Perut Kosong
Umumnya, proses penyembuhan setelah sunat memakan waktu sekitar 7-10 hari, tergantung masing-masing individu.
Mungkin bagi orangtua yang ingin anaknya sunat, cara bocah satu ini bisa ditiru tapi pastikan keamanannya ya. (*)