Find Us On Social Media :

Gegara Berhubungan Badan Kistanya Pecah, 40% Darahnya Hilang, Telat Mendapat Pertolongan Medis Nyawanya Tak Tertolong

Ilustrasi: Malang, setelah berhubungan intim kistanya pecah. Untung nyawanya tertolong karena cepat ditangani medis.

GridHEALTH.id - Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium atau di permukaannya.

Setiap perempuan memiliki dua ovarium. Masing-masing seukuran dan bentuknya seperti almond, di setiap sisi rahim.

Banyak wanita yang memiliki kista ovarium pada suatu waktu. Kebanyakan kista indung telur sedikit atau tidak menunjukkan rasa tidak nyaman dan tidak berbahaya. Mayoritas menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.

Nah, karena itu kista kerap kali tak terdeteksi atau disadari keberadaannya oleh banyak perempuan.

Tapi hati-hati, jika sampai kista tersebut pecah yang terjadi fatal akibatnya. Taruhannya nyawa, jika sampai tidak lekas mendapat pertolongan medis dengan cepat.

Hal inilah yang dialami oleh perempuan 26 tahun ini, asal China.

Nyawanya hampir saja melayang jika tidak segera mendapat penanganan.

Xiao Qing mulai merasakan sakit perut setelah berhubungan badan dengan suaminya.

Rasa sakit yang ia rasakan begitu hebat sampai akhirnya dia dibawa ke rumah sakit.

Pemeriksaan menunjukkan bahwa ada kista ovarium berdiameter 3 cm di dalam perutnya.

Kista tersebut telah pecah dan mengakibatnya hilangnya 40% darahnya atau sekitar 1500 ml.

Untungnya, perempuan ini sampai rumah sakit tepat pada waktunya.

Dia menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan dan saat ini telah pulih.

Melansir dari Mayo Clinic, bagi setiap perempuan jangan abaikan dan anggap enteng gejala berikut:

* Tiba-tiba, nyeri perut atau panggul yang parah

* Nyeri karena demam atau muntah

* Jika Anda memiliki tanda dan gejala ini atau yang syok - dingin, kulit lembab; pernapasan cepat; dan sakit kepala ringan atau lemah - temui dokter segera.

Ketiga hal itu bisa saja pertanda adanya kista atau ada apa-apa dengan kista.

Apa yang terjadi setelah penatalaksanaan kista ovarium yang pecah?

Jika kista ovarium yang pecah tidak kompleks, setelah diperiksa di tangani medis, kemungkinan akan melanjutkan perawatan di rumah. Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.

Biasanya rasa sakit kan hilang dalam beberapa hari.

Tapi jika rasa sakit bertambah atau semakin terasa nyeri, segera kontrol ke dokter; merasa pusing, atau memiliki gejala baru.

Jika kista ovarium yang pecah kompleks, mungkin perlu dirawat alias opname di rumah sakit selama 1 hari atau lebih.

Jika kista tidak lagi berdarah bisa pulang, dan mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.

Penting, mungkin perlu melakukan tes pencitraan lanjutan untuk memastikan bahwa pendarahan telah berhenti dan untuk melihat apakah kista membutuhkan operasi.

Jika menjalani operasi, seperti yang dijalani Xiao Qing, akan diberitahu cara merawat luka dan perban selama di rumah.

Harus diperhatikan, setelah operasi, batasi aktivitas fisik untuk sementara waktu.

Perlu diketahui, melansir Johns Hopkins Medicine, walau jarang terjadi, bisa saja kista ovarium yang pecah disebabkan oleh kanker.

Jika ini yang terjadi, maka pasien akan membutuhkan perawatan tindak lanjut yang hati-hati dari dokter yang berspesialisasi dalam perawatan kanker. Pun mungkin saja harus menjalankan terapi pengobatan lainnya.

Oleh karenanya bagi setiap perempuan wajib rutin memeriksakan diri ke dokter kebidanan. Saat sedang merasa sehat sekalipun.

Ingat, beberapa wanita memiliki lebih dari satu kista ovarium. Kista yang belum pecah mungkin perlu diawasi dari waktu ke waktu. Dalam kasus lain, mungkin perlu operasi pengangkatan kista.(*)