GridHEALTH.id - Di zaman sekarang, sudah banyak orang yang mengikuti gerakan hemat listrik, bahkan gerakan ini juga dapat mengurangi anggaran biaya listrik.
Kini lampu-lampu rumah sudah banyak yang diterangi dengan lampu LED daripada lampu kuning.
Memang lampu LED dipercaya lebih bisa menghemat daya listrik sekitar 85% lebih rendah dibandingkan dengan lampu-lampu kuning yang banyak digunakan beberapa tahun silam.
Lampu LED juga ada pada layar-layar komputer ketika kita bekerja atau pada layar gawai.
Berbagai lampu LED sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Namun tahukah, jika terlalu banyak terpapar sinar lampu LED bisa sebabkan kebutaan?
Kebutaan yang disebabkan oleh cahaya biru pada lampu LED karena merusak retina.
Seorang peneliti bernama Dr Celia Sanchez-Ramos dari Unversitas Madrit mengatakan bahwa terpapar sinar LED terlalu lama bisa menyebabkan kerusakan retina.
Menurutnya pula, anak kecil lebih rentan untuk terkena dampak dari cahaya LED karena sistem syarafnya belum sekuat orang dewasa.
Sehingga sebaiknya perhatikan usia anam sebelum memberikan gawai agar ia tidak terkena dampak dari LED bagi matanya ya.
Retina sendiri merupakan sebuah bagian dari mata yang berfungsi untuk menangkap semua gambaran yang dilihat oleh mata kemudian diteruskan ke dalam kornea.
Dalam retina terdapat banyak jutaan sel yang peka akan cahaya sehingga jika mata terkena paparan lampu LED terus menerus bisa merusak kepekaan cahaya tersebut.
Alhasil, penglihatan akan menjadi terganggu.
Lampu LED salah satunya memancarkan cahaya biru yang ternyata bisa membuat dampak yang kurang baik pada mata.
Sinar biru tidak hanya terdapat pada lampu LED saja namun juga pada layar komputer dan gawai yang sering kita gunakan.
Dilansir dari Independent.co.uk, peneliti mengungkapkan bahwa cahaya biru seperti pada sinar LED yang ada pada berbagai alat elektronik seperti gawai bisa menyebabkan kebutaan.
Selain itu, salah seorang lulusan S2 dari Universitas Toledo bernama Kasun Ratnayake, PhD menjelasakan bahwa paparan sinar biru pada retina bisa membunuh sel photoprotector pada mata.
"Photoprotector pada mata tidak bisa beregenerasi jika telah mati," jelas Ratnayake.
Sebaiknya gunakan kacamata yang dilengkapi dengan pelindung mata dari UV dan cahaya biru agar mata tetap terhindar dari dampak retina rusak hingga kebutaan.
Baca Juga : Evelin Pernah Memiliki Jenggot dan Bulu Dada, Apakah Ia Juga Pernah Operasi Kelamin? Begini Pengakuannya
Selain itu, kita bisa mengistirahatkan mata dengan sistem 20-20-20.
Setelah terpapar sinar biru cukup lama seperti pada layar komputer, sebaiknya setiap 20 menit sekali atur jarak melihat objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik.
Selain itu batasi penggunaan lampu LED di rumah ya.
Jangan sampai niat pangkas anggaran listrik malah bikin mata sakit. (*)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul Hati-hati! Lampu LED yang Hemat Listrik Ternyata Bisa Merusak Retina Loh