Find Us On Social Media :

Diare Mudah Menjangkit Manusia di Musim Kemarau, Ini Gejalanya dan yang Harus Dilakukan

Musim kemarau ternyata jadi salah satu penyebab diare.

GridHEALTH.id – Semua orang hampir pasti pernah mengalami diare.

Diare adalah penyakit umum yang biasanya menyebabkan penderitanya mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus, namun tinja atau feses cair karena memiliki kandungan air berlebihan.

Baca Juga: Makanan Ini Bantu Cegah Diare Selama Perjalanan Jauh, Nomor 5 Ternyata Ampuh

Meskipun diare biasanya hanya akan berlangsung selama beberapa hari, tetap saja penyakit ini menyulitkan kita untuk beraktivitas.

Diare biasanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti: virus, bakteri dan parasit pada makanan atau minuman, serta konsumsi obat-obatan antibiotik yang dapat mematikan bakteri baik dan jahat dalam usus.

Namun tahukah, jika diare juga bisa disebabkan oleh musim kemarau?

Musim kemarau memang telah lama diyakini sebagai penyebab munculnya beberapa penyakit ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, seperti: batuk dan pilek, asma, pneumonia, bronkitis, dan penyakit gangguan pernapasan lainnya akibat terhirupnya debu halus yang berterbangan oleh kencangnya angin saat musim kemarau.

Namun ternyata, musim kemarau juga bisa menyebabkan munculnya penyakit diare.

Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Birahi, Walau Jarum Infus Masih Menancap di Tangan, Sepasang Remaja Cuek Melakukan Hubungan Intim di IGD Rumah Sakit

Hal itu dikarenakan, saat musim kemarau daya tahan tubuh akan cenderung menurun yang disebabkan oleh udara kering, serta debu dan lalat yang intensitasnya semakin banyak, sehingga membuat kita mudah terserang penyakit, salah satunya diare.

Tak hanya itu, saat musim kemarau persediaan air akan menipis dan menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kekurangan air bersih. 

Hal ini karena kemarau dan cuaca panasnya, menyebabkan sumber air menjadi kering dan menyebabkan air mengalir secara lambat.

Semakin lambat aliran air, semakin banyak pula kontaminasi kuman pada air.

Bisa kita lihat sendiri, air saat musim kemarau tak berwarna jernih dan cenderung berwarna kekuningan. Ini menunjukkan bahwa air tidak lagi bersih karena telah terkontaminasi oleh berbagai kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

Belum lagi, banyak daerah-daerah di Indonesia yang kesulitan mendapatkan air.

Mereka akan berupaya mendapatkan air dari mana saja, tanpa mempedulikan faktor kebersihan.

Sehingga tak heran, jika musim kemarau dapat menjadi penyebab utama dari penyakit diare ini.

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular Hari Ini: Selalu Makan Enak Seorang Remaja Jadi Buta dan Tuli Selamanya, Mie Campur Nasi Enak Tapi Penikmatnya Cepat Terjangkit Diabetes

Penyakit diare umumnya hanya terjadi selama beberapa hari dalam seminggu jika gejalanya ditangani dengan baik.

Namun jika berlangsung lebih lama atau selama berminggu-minggu, diare harus diwaspadai karena bisa jadi tanda gangguan iritasi usus atau gangguan yang lebih serius, seperti penyakit radang usus.

Selain itu, diare yang berlangsung lama juga bisa menyebabkan dehidrasi parah yang bahan berisiko mengancam nyawa.

Jika mengalami gejala diare, seperti: mual, mulas, perut kembung dan nyeri tubuh, sebaiknya segera minum larutan oralit sebagai penanganan pertama.

Larutan oralit ini berguna untuk mengganti cairan yang hilang saat diare, sehingga mencegah penderitanya mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Efektif Mencegah Penyakit Asma di Musim Kemarau

Meski diare bisa ditangani, tetap saja tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati.

Untuk mencegah penyakit diare, langkah sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan selalu menjaga kebersihan dan tak lupa mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, agar tangan tak terkontaminasi berbagai bakteri dan kuman penyebab diare.(*)