Find Us On Social Media :

Jujur Mengaku Pernah Mengalami Gangguan Jiwa, ke Orang Pintar dan Sembuh, Artis Ini Sekarang Anggota Dewan

Tina Toon artis yang mengaku pernah mengalami gangguan jiwa, kini jadi anggota dewan.

GridHEALTH.id – Siapa saja berhak menjadi anggota dewan. Tak terkecuali para pekerja seni alias artis.

Karenanya sudah dalam beberapa dekade ini banyak artis yang terjun ke kancah politik praktis.

Juga maju mengajukan diri menjadi anggota dewan.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Penyanyi Dangdut Mungil Cantik Ini Tahu-tahu Memberikan Kabar Baru Selesai Operasi

Sekarang jika kita bertandang ke DPR, akan dengan mudah menemui artis terkenal ibu kota berkerja menjadi wakil rakyat di sana.

Dalam perhelatan akbar lima tahunan, Pemilu 2019, salah satu artis yang ngetop saat kecil, lolos menjadi wakil rakyat alias anggota dewan.

Dia adalah Tina Toon si Bolo-Bolo.

Baca Juga: Kemarau Panjang Waspada Diare yang Berisiko Mengancam Nyawa!

Tapi siapa sangka pemilik nama lengkap Agustina Hermanto (25) yang beken di era tahun 1990-an, juga karena gendutnya dan tarian lucunya, pernah mengalami gangguan jiwa!

Melansir Grid.id dari Wiken.id, Tina Toon yang kini tak lagi gendut, pernah mengalami gangguan jiwa ringan.

Saat usianya 13-15 tahun dirinya sering stres. Tina Toon mengakui diakuinya saat itu susah tidur. Ia pun merasa aneh sendiri melihat orang lain.

"Aku merasa this is not me. Nah, aku tuh stresnya di situ," ucapnya, Kamis, (14/8/2014), yang ditemui Wiken.id di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta.

"Jadi, aku pernah merasakan down, enggak pede (percaya diri)," lanjutnya.

Bahkan dirinya mengakui sampai berkonsultasi dengan orang pintar dan berpendidikan seperti motivator. "Bukan ke psikolog," lanjutnya.

Baca Juga: Memperingati 9.5 Philanthropy Week, UCWeb Donasikan 10,000 Buku untuk Indonesia Lebih Baik

Dirinya pun bersyukur memiliki keluarga yang tak pernah absen memberikan dukungan kepadanya.

"Pada, akhirnya aku bisa berprestasi lagi, jadi enggak sampai ribut," tandasnya.

Hingga akhirnya kini Tina berhasil menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai PDIP.

Lewat partai PDIP, Tina Toon maju ke DPRD DKI Jakarta lewat Daerah Pemilihan (Dapil) II, Cilincing, Koja, Kelapa Gading, dan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Satu hal yang perlu diketahui mengenai gangguan jiwa, ringan maupun berat, diagnosanya tidak bisa serta merta, apalagi penanganannya dilakukan oleh orang pintar.

Menurut Mayo Clinic, untuk menentukan diagnosis dan memeriksa komplikasi terkait, memerlukan;

Baca Juga: Musim Kemarau Bisa Sebabkan Diare Hingga Memicu Penyakit Parkinson yang Menyerang Sel Saraf Otak

Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencoba untuk menyingkirkan masalah fisik yang dapat menyebabkan gejala.

Tes laboratorium. Ini mungkin termasuk, misalnya, pemeriksaan fungsi tiroid atau penyaringan alkohol dan obat-obatan.

Evaluasi psikologis. Seorang dokter atau profesional kesehatan mental berbicara kepada pasien tentang gejala, pikiran, perasaan dan pola perilaku.

Bisa saja pasien diminta mengisi kuesioner untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Nah, asal tahu saja, untuk menentukan penyakit mental seseorang seorang ahli saja terkadang sulit untuk mengetahui penyakit mental mana yang menyebabkan gejala Anda.

Baca Juga: Waspada, Obat Diare Jenis Ini Bisa Sebabkan Penyakit Jantung!

Gejala-gejala yang menentukan untuk setiap penyakit mental dirinci dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Manual ini digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis kondisi mental dan oleh perusahaan asuransi untuk mengganti biaya perawatan.

Itu baru untuk diagnose, mencari tahu apakah benar seseorang mengalami gangguan jiwa? Hingga gangguan jiwa seperti ap ayang dialaminya.

Menangani pasien gangguan jiwa, lebih rumit lagi. Baik itu yang kategori ringan maupun berat. Tidak bisa hanya dengan konsultasi, apalagi hanya beberapa kali, lalu sembuh.

Baca Juga: Musim Kemarau Bisa Sebabkan Diare Kronis yang Lama Sembuhnya

Perawatan tergantung pada jenis penyakit mental yang dimiliki, tingkat keparahannya, dan apa yang paling cocok untuk menanganinya.

Dalam banyak kasus, kombinasi perawatan paling berhasil.

Jika memiliki penyakit mental ringan dengan gejala yang terkontrol dengan baik, perawatan dari penyedia layanan primer mungkin cukup.

Namun, seringkali pendekatan tim untuk memastikan semua kebutuhan psikiatris, medis dan sosial dibutuhkan. Ini terutama penting untuk penyakit mental yang parah, seperti skizofrenia.

Baca Juga: Bercanda Menarik Kursi Temannya yang Mau Duduk, Siswi SMA ini Alami Cedera Mengerikan

Untuk gangguan jiwa butuh penanganan untuk pemulihan berupa; pengobatan medis, psychotherapy, brain-stimulation treatments, hospital and residential treatment programs, hingga keterlibatan keluarga dan orang terdekat.(*)