Find Us On Social Media :

Musim Kemarau Waspadai Demam Berdarah, Segera Bersihkan Tempat Persembunyian Nyamuk

Ilustrasi nyamuk

GridHEALTH.id - Sangat disayangkan bahwa di Indonesia, penyakit demam berdarah dengue (DBD) belum bisa hilang. Bahkan jumlah pasien Demam Berdarah (DBD) semakin meningkat.

Baca Juga: Studi : Pemilik Golongan Darah O Berisiko Dua Kali Lipat Digigit Nyamuk dan Terkena Demam Berdarah

Selain karena kebersihan lingkungan belum terjaga, sebabnya, pasien DBD tak sadar jika nyamuk yang menggigit adalah jenis Aedes aegypti, nyamuk pembawa virus dengue. Nyamuk-nyamuk ini bersembunyi dan bertelur di tempat-tempat kotor.

Dikutip dari laman depkes.go.id, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat perlu mengetahui di mana saja tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, karena setiap tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk bila terdapat genangan air.

"Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk," katanya.

Baca Juga: Heat Stroke Dapat Terjadi Pada Siapa Saja, Begini Cara Penanganan yang Benar

Berikut beberapa sarang nyamuk demam berdarah yang harus diberantas dan dibersihkan:

1. Bak kamar mandi dan toilet

Kamar mandi dan toilet menjadi tempat favorit bagi nyamuk DBD untuk bertelur, kemudian menjadi jentik-jentik nyamuk.

"Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah," kata dr. Siti.

Baca Juga: Ini Jawabannya, Mengapa Kelebihan Karbohidrat Bisa Bikin Cepat Gemuk

Satu jentik betina, dalam 12-14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Satu ekor nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur.

Dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih 4 kali. Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.

2. Tempat penampungan air

Biasanya masih ada sisa-sisa air di tempat penampungan air. Perlu diketahui, tempat yang lembap dan berair menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.

Selain itu, tempat penampungan air seperti air jebakan semut (biasanya di kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung (yang jarang diganti), pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan air) juga menjadi tempat nyamuk untuk bertelur dan muncul jentik-jentik nyamuk.

Baca Juga: Studi: Minum Kopi di Malam Hari Tak Pengaruhi Kualitas Tidur

3. Barang-barang bekas

Jika di rumah atau dekat rumah terdapat barang-barang bekas yang sudah tak terpakai, ada baiknya dibuang atau dikubur.

Barang-barang bekas itu seperti kardus, ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yg bisa menampung air.

Baca Juga: 3 Perawatan Wajah Bagi Si Malas Agar Kulit Tetap Sehat dan Cerah

4. Nyamuk juga bersarang di rerumputan

Saat membersihkan halaman, jangan lupa memotong rumput-rumput yang sudah mulai tinggi. Selain menjadi rapi, memotong rumput juga meminimalisir keberadaan nyamuk.

"Jangan salah sasaran dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan," kata dr. Siti.

Baca Juga: Termasuk Golongan Pelit? Hati-hati, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan!

5. Baju yang digantung dan ditumpuk 

Banyak yang tak sadar jika nyamuk bersarang di tumpukan baju atau baju yang menggantung. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap.

Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika  harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup. (*)