Kondisi ini sering menyertai gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
Para ilmuwan tidak yakin mengapa beberapa orang mengembangkan sindrom Sjogren, namun gen-gen tertentu menempatkan orang pada risiko yang lebih tinggi dari gangguan ini.
Pada sindrom Sjogren, selaput lendir dan kelenjar yang mengeluarkan uap air dari mata dan mulut biasanya terpengaruh terlebih dahulu sehingga menghasilkan penurunan air mata dan air liur.
Melansir laman Sjogren's Syndrome Foundation, mata kering pada penderita penyakit autoimun ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan permukaan mata, sering digambarkan sebagai perasaan kering, terbakar, sensasi berpasir, gatal, kelelahan penglihatan, kepekaan terhadap cahaya, dan penglihatan kabur juga merupakan karakteristik mata kering.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang menyeran sel dan jaringan tubuh sendiri ini dapat merusak bagian-bagian lain dari tubuh, seperti sendi, kelenjar tiroid, ginjal, paru-paru, hati, kulit, bahkan saraf pusat.