GridHEALTH.id - Indonesia kembali berduka, salh satu Mantan Presiden Republik Indonesia hari ini berpulang menghadap Sang Ilahi.
Bacharuddin Jusuf Habibie, pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal dunia setelah tepat 11 hari dirawat intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Baca Juga: BJ Habibie Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Tanggapan Dokter Sebut Terjadi Gangguan Organ
Kabar soal meninggalnya BJ Habibie disampaikan oleh Kepala RSPAD Dr Terawan, Rabu (11/9/2019).
"Benar, pukul 18.05 WIB," ujarnya.
Sebelum berita meninggalnya BJ Habibie turun, seluruh anggota keluarga rupanya sudah terlebih dahulu dipanggil untuk berkumpul di rumah sakit tersebut.
Hal tersebut disampaikan sang keponakan sekaligus gubernur Gorontalo, Rusli Habibie usai dia menjenguk secara langsung BJ Habibie.
"Baik Mas Ilham, Mas Thareq sudah ada. Kakak dan adiknya sudah lengkap. Keponakan dan anak cucu sudah dikumpulin tadi," kata Gubernur Gorontalo itu.
Dia menyampaikan, seluruh keluarga dekat bisa langsung masuk ke dalam ruang perawatan karena sudah diperbolehkan oleh dokter.
Baca Juga: Hasil Studi Menyatakan: Infeksi Gusi Bisa Sebabkan Wanita Sulit Hamil
"Saya minta semua rakyat Indonesia untuk doakan kesehatan beliau. Tadi juga Pak Akbar Tandjung (mantan Ketua DPR) pimpin doa. Ada keluarga yang lagi mengaji. Keluarga sudah kumpul semua," kata dia.
Diketahui, BJ Habibie menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019.
Sebelumnya, suami Hasri Ainun Habibie ini sempat ditangani 44 dokter.
"Jadi ada dokter kepresidenan yang kami koordinasikan berjumlah 44 orang. Sebanyak 34 tim panel ahli, ahli bidang macam-macam, jantung otak, dan sebagainya lengkap. Semua spesialis kedoteran lengkap di sana ada 34 orang," ujar Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara, Setya Utama, seperti dilansir Kompas.com.
"Kemudian ada dokter pribadi presiden berjumlah 10 orang," sambungnya.
BJ Habibie sendiri sempat keluar masuk rumah sakit beberapa kali akibat penyakit yang diidapnya.
1. Psikosomatis
Pada tahun 2013 selepas sang istri meninggal dunia, Habibie didiagnosis mengalami psikosomatis malignant.
"Psikosomatis malignant istilahnya, sehingga tenggelam dalam kesedihan," ujar Habibie.
Walau terdengar sepela, namun kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Minta Bantuan RT dan RW untuk Tagih Tunggakan Iuran Masyarakat
Istilah gangguan psikosomatis (psychosomatic) bisa diartikan penyakit fisik yang disebabkan atau diperparah oleh faktor mental. Kata “psyche” merujuk pada pikiran dan “somatic” berarti tanda dan gejala fisik yang terlihat.
Bahkan akibat ini Habibie nyaris dimasukkan ke rumah sakit jiwa (RSJ).
2. Infeksi bakteri
Pada maret 2016, melalui akun Facebook resmi 'The Habibie Center' menyebutkan bahwa suami Ainun Habibie tersebut kembali dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami infeksi bakteri.
Akibat hal ini, BJ Habibie sempat mengalami demam tinggi.
3. Kebocoran klep jantung
di tahun 2018, BJ Habibie sempat diterbangkan ke Jerman demi mendapatkan penanganan kesehatan.
Melalui Sekretaris Pribadinya, Rubijanto mengungkapkan bahwa BJ Habibie mengalami sesak napas.
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018), mengutip Kompas.com.
Setelah mengalami sesak napas itu, Habibie dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen. Tim dokter langsung memeriksa kondisi Habibie.
Baca Juga: Musim Kemarau Bisa Sebabkan Bayi Dehidrasi, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto.
Kebocoran klep jantung atau katup jantung merupakan kondisi di mana katup jantung tidak berfungsi dengan baik, tidak menutup dan tidak kembali seperti semula.Berdasarkan laman Mayo Clinic, gangguan ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan (bilik jantung) atau pembuluh darah seharusnya.
Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas.
Setelah rentetan panjang peraaatn medis yang sempat diterima, kini BJ Habibie mengembuskan napas terakhir di usia 83 tahun, pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
Selamat jalan BJ Habibie, semoga tenang dan damai di alam sana... (*)