GridHEALTH.id - Menurut penelitian, 5 dari 10 ibu hamil mengalami gusi berdarah saat hamil. Biasanya gangguan gusi berdarah terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Anemia Sampai Lahir Prematur, Jangan Anggap Sepele Plak Gigi Pada Ibu Hamil
Kondisi ini memang cukup mengganggu, namun akan hilang sendiri ketika ibu melahirkan dan kadar hormon kembali menjadi normal.
Tidak hanya gusi berdarah atau gingivitis, sekitar 5 hingga 10% ibu hamil juga akan mengalami pembengkakan gusi (epulis gravidarum) atau juga dikenal dengan istilah pregnancy tumor.
Gangguan ini merupakan pembengkakan pada gusi yang terjadi pada gusi diantara dua gigi, terutama gigi bagian depan.
Dengan pembahasan di atas, kini ibu hamil tidak perlu terlalu khawatir jika mengalami gusi berdarah saat hamil. Hal ini wajar terjadi dan tidak berbahaya bagi kondisi kehamilan.
Walaupun, jika ibu merasa pendarahan yang terjadi terlalu banyak dan tidak segera berhenti, sebaiknya ibu segera berkonsultasi pada dokter gigi.
Baca Juga: Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Hal ini untuk menghindari anemia pada ibu hamil saat terlalu banyak darah yang keluar dari tubuh.
Sebaiknya, jika mengalami gusi berdarah, ibu hamil segera melakukan tindakan perawatan untuk mencegah terjadinya iritasi yang berkelanjutan atau infeksi di gusi.
Baca Juga: Manfaat Beras Ragi Merah Ampuh Menurunkan Kadar Kolesterol 'Jahat'
Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi gusi berdarah yang aman dilakukan oleh ibu hamil:
1. Gunakan sikat gigi dengan sikat yang berbulu lembut
Menyikat gigi dengan sikat gigi yang berbulu lembut bisa meminimalkan terjadinya luka dan iritasi di gusi saat menggosok gigi.
Ibu hamil harus memastikan bahwa sikat gigi yang digunakan bersih dan lembut supaya aman dan tidak menimbulkan iritasi saat menggosok gigi, apalagi jika ibu hamil menggunakan behel yang membuat sikat gigi harus dilakukakan dengan lebih seksama dan hati-hati.
Tidak hanya sikat gigi dengan bulu lembut, sebaiknya ibu hamil juga lebih berhati-hati saat menggosok gigi.
Lakukan gosok gigi dengan perlahan dan tidak teralu keras. Hal ini untuk mencegah terjadinya gosokan atau benturan yang keras akibat gosok gigi yang terlalu keras.
Baca Juga: Ganti Daging Merah Dengan Daging Ayam Kurangi Risiko Kanker Payudara
2. Berkumur dengan obat kumur bebas alkohol
Berkumur dengan obat kumur bisa memaksimalkan aktivitas gosok gigi sehari-hari. Obat umur akan membersihkan sisa-sisa makanan atau plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
Selain itu, dengan berkumur dengan obat kumur, bakteri-bakteri di mulut akan mati karena adanya kandungan antiseptik di dalam obat kumur. Dengan begitu, obat kumur bisa mencegah terjadinya iritasi di gusi akibat bakteri plak gigi.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
3. Kurangi makan manis
Makanan dan minuman manis, selain tidak baik bagi pertumbuhan bayi juga tidak baik untuk kesehatan ibu hamil.
Mengonsumsi makanan manis pada ibu hamil akan membuat bayi tumbuh menjadi terlalu besar sehingga akan menyulitkan proses melahirkan kelak.
Selain itu, bahaya makanan manis lainnya adalah adanya bahaya diabetes saat hamil, yang tentu saja berbahaya untuk kesehatan.
Berkaitan dengan gangguan gusi, makanan manis juga turut andil dalam memperparah terjadinya iritasi di gusi. Makanan manis akan membuat bakteri plak gigi tumbuh dengan subur yang selanjutnya bisa menyebabkan gusi berdarah.
4. Banyak konsumsi kalsium & vitamin C
Ibu hamil sangat membutuhkan kalsium dan vitamin C untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya dan bayi di dalam kandungan.
Dengan mencukupi kebutuhan vitamin C, maka kondisi imun tubuh ibu hamil akan terjaga sehingga bisa meminimalkan resiko terjadinya iritasi.
Selain itu, kalsium bisa membantu mengatasi gangguan gusi berdarah dengan mengurangi rresiko terjadinya sakit gigi pada ibu hamil.
Baca Juga: Perdarahan Implantasi, Tanda Awal Kehamilan yang Tak Disadari
Kalsium bisa membantu menjaga kesehatan gigi sehingga akan mengurangi penyebab terjadinya gusi bengkak dan berdarah. (*)