"Kami tidak bisa mengeluarkannya selama operasi, jadi ahli bedah kami menggunakan tang dan memotong pegas, dan kami melepasnya sepotong demi sepotong."
Kumparan pegas logam itu dipotong menjadi tujuh bagian, lalu diekstraksi dari tubuh pasien dalam operasi yang berlangsung 40 menit, kata rumah sakit.
Dr Fu berkata: "Untungnya, dia tidak menderita kerusakan jaringan atau infeksi, kalau tidak dia akan sangat menderita."
Sang dokter tidak mengatakan apakah ibu melanjutkan aborsi yang ingin ia lakukan tersebut.
Dr Fu menyarankan masyarakat untuk menggunakan metode kontrol kelahiran yang benar.
Baca Juga: Khawatir Alami Gusi Berdarah ? Cegah Dengan Makanan Kaya Nutrisi Ini
Untuk kita ketahui, melansir dari nhs.uk, cara kerja IUD dalam mencegah terjadinya kehamilan mirip dengan sistem intrauterin (IUS), tetapi bukannya melepaskan hormon progestogen seperti IUS, IUD melepaskan tembaga ke dalam rahim.
Tembaga mengubah lendir serviks, yang membuatnya lebih sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur dan bertahan hidup. Ini juga dapat menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk dapat menanamkan dirinya sendiri.
Kalau pegas alias per besi yang dimaksukan, yang terjadi adalah infeksi!(*)