Kejadian ini memang tergolong langka, namun dari laman Mayo Clinic, kematian setelah donor sperma bisa diakibatkan akibat adanya gangguan jantung (serangan jantung atau gagal jantung), bahkan dehidrasi akuta selama proses pengeluaran sperma.
Sedangkan menurut American Society for Reproductive Medicine, donor sperma membutuhkan beberapa tes yang cukup berat sebelum melakukannya, seperti:
Baca Juga: Warga Satu Pemukiman di Bali Idap Lumpuh Otak, Ini Penyebab Dibalik Penyakit Mengerikan Itu
- Tes sperma- Tes golongan darah- HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C (setiap 3 bulan)- Penapisan genetik: riwayat keluarga genetik, penapisan kromosom- Penunjukan tahunan dengan Terapi (pemeriksaan kesehatan umum)- Penunjukan tahunan dengan psikiater- Konsultasi dengan androlog termasuk tes untuk infeksi genital (Chlamydia, Herpes, dan lainnya setiap 6 bulan).
Dalam proses donor sperma, sampel sakan dibekukan dan disimpan 6 bulan, setelah itu donor mengulangi tes darahnya untuk HIV, Hepatitis B dan C.