Find Us On Social Media :

Pria Ini Gelontorkan Uang Miliaran Untuk Oplas Demi Mirip Dengan Jimin BTS, Risikonya Terkena Gangguan Mental

Pria Ini Rela Bayar 1 Miliar Demi Mirip Jimin BTS

GridHEALTH.id - Memiliki sosok idola memang suatu hal yang wajar dan tidak ada salahnya, sebab dari hal itu tak jarang seseorang mampu menemukan jati dirinya.

Seperti diakui seorang pria asal Inggris bernama Oli London, dimana ia mengaku sangat mengidolakan salah satu boyband asal Korea SelatanBTS.

Baca Juga: Tren Operasi Plastik Baru; Sekarang Pria Tak Perlu Repot Olahraga Agar Punya Tubuh Six Pack, Tinggal Terbang ke Thailand Saja!

Menurut Oli, kecintaannya pada BTS sudah tumbuh sejak boyband itu melangsungkan debut pertamanya di televisi pada 2013 silam.

"Aku melihat BTS pertama kali saat mereka debut di tahun 2013. Saat itu, aku sangat terpukau dengan penampilan mereka di TV," ungkapnya kepada Dailymail.

Namun pada saat itu juga ia mulai terobsesi dengan life style ala K-POP tersebut, sampai membuatnya nekat melakukan operasi plastik (oplas) agar mirip dengan salah satu personil BTS, Jimin.

"Sejak saat itu aku sangat terobsesi dengan life style ala K-POP. Bahkan aku ingin wajahku terlihat seperti salah satu personelnya, Jimin. Karena menurutku dia sempurna, baik dari segi bentuk muka, bibir dan suaranya," kata Oli.

Baca Juga: Masih Ingat Sakitnya Aryton Magali Sastra Soeprapto, Anak Marcella Zalianty dan Ananda Mikola? Kita Harus Jauhkan Anak dari 9 Benda Berbahaya Ini

Bahkan dari aksi nekatnya merombak wajah, namanya sempat terekspos oleh media pada Oktober tahun 2018 lalu karena telah merogoh kocek hingga Rp 1,3 miliar demi mirip idolanya itu.

Seolah tidak puas, Oli kembali menjalankan operasi plastik di Korea Selatan pada Juni tahun ini.

Berarti, ini adalah kali ke-15 Oli melakukan operasi plastik dan total biaya yang telah ia gelontorkan menjadi Rp 2,1 miliar.

Baca Juga: Jerawat Pada Remaja Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologisya, Atasi Dengan 5 Langkah Mudah Ini

Meski begitu, operasi plastik yang dilakukan Oli dianggapnya sebagai cara untuk menunjukan jati diri yang sebenarnya.

"Aku tetap lah Oli yang sama meski operasi plastik telah merubah tampilanku. Operasi plastik hanya membantuku menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya," kata Oli.

Alhasil, perubahan pada mukanya yang cukup drastis sempat menjadi pro - kontra orang yang melihatnya.

Namun, Oli mengaku santai dan selama yang dia lakukan tidak mengusik oranglain maka itu tidak jadi masalah.

Baca Juga: Tempuh Jarak 6 Kilometer, Guru Ini Rela Gendong Siswa Patah Tulang Selama 2 Minggu Demi Cerdaskan Generasi Penerus Bangsa

"Selama hal yang aku lakukan tidak mengusik dan menyakiti orang lain, aku akan melakukan apa pun yang aku suka termasuk melakukan operasi plastik karena ini bentuk kecintaanku pada budaya K-POP," terangnya.

Melihat peristiwa tersebut, kendati operasi plastik sah-sah saja dilakukan nampaknya Oli harus berhati-hati ketika keseringan melakukan perombakan pada wajahnya itu.

Baca Juga: Tahukah, 8 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah

Pasalnya operasi plastik yang sering dilakukan dapat membuatnya terkena masalah body dismorphic disorder atau gangguan penafsiran tubuh.

Menurut Mayo Clinic, body dismorphic disorder merupakan salah satu gangguan mental ketika seseorang merasa dirinya sangat buruk, padahal aslinya tidak.

Saat seseorang mengalami hal ini ia akan sangat terobsesi dengan penampilan dan citra tubuhnya, akibatnya orang itu akan tertekan bahkan depresi saat merasa penampilannya kurang memuaskan.

Sehingga ia akan semakin nekat merombak wajahnya berkali-kali yang jika dibiarkan tentunya akan berakibat fatal.

Baca Juga: Kisah Pengguna KB Spiral; Pindah Sendiri ke Perut dan Pecah Berkeping-keping, Organ Tubuh Gagal Berfungsi dan Menghitam

Untuk itu, satu-satunya cara terbaik untuk mencegah kecanduan operasi plastik ini adalah hanya dengan menghentikannya sebelum benar-benar terjadi.

Perlu diketahui, operasi plastik bukanlah suatu hal yang buruk, tapi jika dilakukan terus menerus tanpa perhitungan itulah yang membuatnya menjadi sesuatu yang buruk.

Baca Juga: Kini Berdamai Dengan Sang Ibu yang Disebut Alami Gangguan Jiwa, Barbie Kumalasari Terang-Terangan Sering ke Tempat Hiburan Malam 'Aku Clubbing Bareng Sama Mama'

Oleh karena itu, Seseorang yang akan merombak wajah harus tahu kapan dirinya membutuhkan operasi plastik dan kapan tidak.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth