Find Us On Social Media :

Kasihan, Remaja Malang 16 Tahun Ini Oleh Orangtuanya Disebut Mirip Ular, Kulitnya Bersisik dan Setiap 6 Minggu Ganti Kulit

Anak ini disebut mirip ular oleh orangtunya.

GridHEALTH.idRemaja malang ini oleh orangtunya disebut mirip ular.

Hal itu karena kondisi dirinya yang rutin ganti kulit setiap enam minggu sekali.

Selain itu kulit di tubuhnya pun bersisik, kering, dan sisiknya itu acap kali rontok.

Baca Juga: Mengukur Tekanan Darah di Rumah Hasilnya lebih Valid daripada di Klinik, Ini Alasannya

Karena itulah, remaja usia 16 tahun ini harus rajin melumasi sekujur tubuhnya dengan pelembab.

Juga dirinya, melansir POP.grid.id, harus lebih sering mandi dibanding teman-temannya. Dirinya bisa dibilang setiap jam mandi.

Dengan demikian kulitnya tetap lembab dan lentur.

Jika tidak melakukan ritual itu, kulitnya akan kering dan keras, sehingga saat bergerak akan sakit.

Jika melihat dari apa yang disampaikan orangtunya, kondisi remaja dari keluarga kurang mampu ini, ada kemungkinan mengalami Ichthyosis (ick-thee-OH-sis).

Baca Juga: Anak Alami Dermatitis Atopik? Begini Tips Mengurangi Gejalanya.

Melansir dari American Academy of Dermatology Associations, ini adalah sebuah sekelompok penyakit kulit yang menyebabkan kulit sangat kering, tebal, dan bersisik. Kulit sering terlihat seperti sisik ikan dan atau ular.

Untuk diketahui, ada lebih dari 20 jenis ichthyosis.

Jenis yang paling umum adalah ichthyosis vulgaris (vul-GAR-ris).

Sekitar 95% orang yang menderita ichthyosis mendapatkan jenis ini.

Jenis lain jarang terjadi dan termasuk ichthyosis harlequin, tipe lamellar, dan ichthyosis terkait-x.

Dari semua jenis, ichthyosis vulgaris adalah yang paling ringan. Ini sering dimulai pada masa kanak-kanak.

Kita harus tahu, ichthyosis tidak menular, jadi tidak perlu takut karenanya.

Seorang anak bisa mengalami ichthyosis karena mewarisi gen penyakit dari satu atau kedua orang tua.

Baca Juga: Eksim pada Kulit Bisa Disebabkan Banyak Faktor, Salah Satunya Stres

Asal tahu saja, orang tua tidak harus mempunyai kulit seperti itu untuk mewariskan gen-gen ini.

Nah, karena ditularkan melalui gen, jenis ini disebut turunan ichthyosis vulgaris.

Orang dewasa juga dapat mengembangkan ichthyosis vulgaris, tetapi ini jarang terjadi.

Orang dewasa dapat mengalami ichthyosis vulgaris karena penyakit atau obat yang dikonsumsi menyebabkan ichthyosis berkembang.

Penyakit yang dapat memicu jenis ichthyosis ini termasuk gagal ginjal, beberapa kanker, dan human immunodeficiency virus (HIV).

Oh iya, satu hal yang harus diperhatikan, kebanyakan orang dewasa tidak menyadari mereka memiliki ichthyosis, karena menggunakan pelembab. Sehingga membuat kulit mereka bebas dari kerak.

Baik anak ataupun dewasa jika mengalami ichthyosis vulgaris, harus ke dokter jika setelah menggunakan pelembab dua kali sehari gagal menghilangkan kulit bersisik.

Dokter akan memastikan apakah memiliki ichthyosis atau kondisi kulit lainnya.

Baca Juga: Ternyata Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Omega-3 Bisa Berkhasiat Menyembuhkan Eksim

Memang penderita ichthyosis vulgaris harus mendapatkan perawatan khusus dan intensive. Tapi sayang, keluarga rema 16 tahun asal India ini kurang mampu.

Ini membuat sulit baginya untuk menjalani perawatan khusus.

Beruntung, ada pihak yang akhirnya tahu tentang kisahnya.

Penggalang dana solidaritas lokal mendengar kisah yang menyedihkan ini.

Mereka berkampanye, memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia, agar mau menolong Shalini Yadav, remaja 16 tahun yang seperti ular.

Akhirnya ada sebuah rumah sakit di Eropa yang mau mengobatinya secar gratis.

Rumah sakit tersebut berada di Spanyol.

Dalam waktu dekat, dia akan berangkat dari kota Nowgong, distrik Chattarpur, negara bagian Madhya Pradesh, India.

Baca Juga: Atasi Masalah Dermatitis Atopik Dengan Minyak Kelapa, Ini Caranya

Dia berkata, "Saya sangat senang.. Kami akan pergi ke Spanyol."

"Saya sudah pernah melihat tempat ini di sebuah acara TV India. Sekarang saya akan benar-benar dapat melihatnya."

Dokter telah mendiagnosis Shalini mengidap eritroderma alias erythroderma.

Dari diagnosis dokter ini, tidak tepat jika Shalini dikatakan mirip ular dan kulitnya bersisik.

Sebab erythroderma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemerahan kulit yang intens dan biasanya tersebar luas karena penyakit radang kulit.

Ini sering mendahului atau dikaitkan dengan pengelupasan kulit (kulit mengelupas dalam skala atau lapisan), ketika itu mungkin juga dikenal sebagai dermatitis eksfoliatif (DE).

Erythroderma idiopatik kadang-kadang disebut 'sindrom orang merah'.

Melansir DermNet NZ.org, kondisi kulit yang paling umum menyebabkan eritroderma adalah:

* Obat - dengan berbagai macam obat terlibat (daftar obat)

Baca Juga: Sembuhkan Penyakit Kulit Dermatitis Atopik Dengan 5 Bahan Alami Ini

* Dermatitis terutama dermatitis atopik

* Psoriasis, terutama setelah penarikan steroid sistemik atau perawatan lainnya

* Pityriasis rubra pilaris

Eritroderma juga bisa merupakan gejala atau tanda penyakit sistemik. Ini mungkin termasuk:

* Keganasan hematologis, seperti limfoma dan leukemia

* Keganasan internal, seperti karsinoma rektum, paru-paru, saluran tuba, usus besar, prostat (paraneoplastik erythroderma)

Baca Juga: Siapkan Warisan Sebelum Meninggal, Dorce Gamalama Tetap Percayakan Warisan Nenek Moyang Untuk Sembuhkan Penyakitnya

* Penyakit graft-versus-host

 * Infeksi HIV.

Tidak diketahui mengapa beberapa penyakit kulit pada beberapa orang berkembang menjadi eritroderma.

Kini Shalini sangat bersyukur setelah India Newslions, media setempat, menyoroti penderitaannya.

Kini dia akan mendapatkan perawatan gratis di Regional Universitiy Hospita dan Virgen de la Victoria di Malaga, Spanyol.

Dokter punya harapan dia bisa hidup dengan semestinya.

Penting buat kamu untuk selalu menghidupkan harapan bagi mereka yang memang membuthkannya.(*)