Setelah tiga bulan, para peneliti menguji fungsi ereksi tikus-tikus itu menggunakan stimulasi listrik dan fungsi paru-paru dengan Forced Pulmonary Maneuver System.
Baca Juga: Ikuti 5 Langkah Mudah Ini Untuk Mencegah Kanker Kulit Pada Anak
Hasilnya, para peneliti menemukan tikus yang terpapar VE selama empat atau enam jam memiliki "pengurangan fungsi ereksi" yang signifikan dalam hal tekanan intracavernous (ICP).
Tikus dalam kelompok enam jam menunjukkan penurunan ICP sebesar 45,6%, sedangkan tikus dalam kelompok empat jam berkurang sebanyak 38,6% dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Menurut para peneliti, penurunan kinerja seksual ini kemungkinan disebabkan oleh peradangan sistemik, disfungsi paru, dan berkurangnya kadar oksida nitrat sintase dalam jaringan ereksi yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.