GridHEALTH.id - Setelah sempat menggegerkan dengan pengakuan bahwa dirinya telah disetubuhi seorang YouTuber terkenal, kali ini DJ Bebby Fey kembali membuat pengakuan yang tak kalah mengejutkan.
Bebby Fey mengungkap bahwa dirinya pernah digauli makhluk astral yaitu genderuwo.
Baca Juga: Studi : Orang yang Mandi Lama Ternyata Cenderung Tak Bahagia
Bahkan menurut wanita yang sempat bersitegang dengan Atta Halilintar itu, Ia sempat digauli genderuwo beberapa kali.
"Sebenarnya sudah 6 kali (digauli genderuwo)," ujar Bebby Fey dalam kanal YouTube 'MOP Channel', Selasa (17/9).
Kejadian tersebut bermula saat dirinya tinggal di Banyuwangi tahun 2017 lalu.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Terima Gaji Puluhan Juta, Akankah Mulan Jameela Tetap Pilih Makan Nasi Pakai Garam?
Bebby Fey mengaku bahwa dirinya merasakan gerakan tangan meraba tubuhnya saat mandi.
"Terus pas mandi, aku tuh kurang lebih 2 jam aku di kamar mandi. Habis mandi itu percikan airnya kayak berasa orang yang meraba badan aku. Habis itu ya sudah gue nikmatin saja," imbuhnya.
Peristiwa yang menimpa Bebby Fey ini seperti membenarkan mitos bahwa terlalu lama mandi di kamar mandi dapat disukai jin atau setan.
Baca Juga: Kaya Vitamin C, Benarkah Jambu Biji Dapat Redakan Tekanan Darah Tinggi?
Namun terlepas dari itu semua, ada penelitian yang menyebutkan bahwa mandi terlalu lama dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.
Misalnya kulit menjadi keriput, kulit lebih kering, muncul rasa gatal atau kemerahan akibat suhu air, mengikis minyak alami sehingga mengilangkan pelindung kulit, bahkan membuat sakit kepala.
Tak haya itu, psikolog dari Harvard University, Matthew Killingsworth dan Daniel Gilbert menyebutkan, mandi terlalu lama dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Orang-orang yang gemar berlama-lama untuk bebersih menggunakan waktu di kamar mandi untuk melamun terbukti tidak bahagia.
Mereka cenderung untuk memikirkan masalah atau sekadar membiarkan pikiran mengembara.
Masalahnya, terlalu banyak merenung dan melamun justru mengindikasikan ketidakbahagiaan.
Hal ini pun memicu seseorang menjadi berimajinasi atau berekspektasi lebih dengan keadaan sekitar. (*)