Find Us On Social Media :

Inilah 2 Cara yang Bisa Dilakukan Untuk Menyembuhkan Skoliosis

Inilah 2 langkah yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan skoliosis.

GridHEALTH.id – Salah satu jenis penyakit tulang yang juga banyak penderitanya adalah skoliosis.

Skoliosis merupakan kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping atau membentuk huruf S ataupun C.

Kelainan tulang ini bisa diderita oleh segala umur, namun umumnya dialami oleh remaja yang berusia 10 hingga 15 tahun, atau sebelum anak mengalami masa pubertas.

Baca Juga: Ibu Hamil Menderita Skoliosis, Proses Persalinan Benarkah Harus Disesar?

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti dari skoliosis, namun ini bisa terjadi akibat adanya riwayat keluarga, efek kecelakaan, dan kebiasaan buruk dalam berkegiatan.

Kebiasaan buruk yang dimaksud, seperti misalnya : menaruh dompet di saku celana belakang, duduk dengan kaki menyilang, dan menggunakan tas selempang.

 

Skoliosis biasanya ditandai dengan gejala-gejala, seperti : tulang belakang yang tampak melengkung atau condong ke satu sisi; bahu terlihat tidak rata, tulang bahu, rusuk atau pinggul yang terlihat mencuat di satu sisi; pakaian yang tidak pas dengan postur badan, hingga merasakan sakit pada bagian punggung.

Skoliosis awalnya bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, namun jika dibiarkan akan bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Tak hanya itu, skoliosis juga bisa menyebabkan tulang rusuk menekan jantung dan paru-paru , hingga mengakibatkan jantung tak dapat memompa darah dengan baik, serta menggangu sistem pernapasan.

Karenanya, kita tak boleh menyepelekan masalah kelaianan tulang ini, apalagi jika telah terdiagnosis menderita skoliosis.

Dibutuhkan penanganan dan penyembuhan yang tepat, agar skoliosis tidak mengakibatkan dampak buruk.

Melansir laman Kompas.com, menurut Labana Simanihuruk yang merupakan ahli fisiologi dan anatomi, ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan skoliosis, yaitu :

Baca Juga: Ketahui 5 Fakta Tentang Skoliosis yang Terjadi Pada Orang Dewasa Ini

Terapi non-operasi

Terapi non-operasi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan skoliosis, yaitu penggunaan penyangga tulang (brace) dan latihan fisik dengan alat fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit. 

“Brace secara klinis telah terbukti dapat mengurangi lengkung atau kurva pada kasus umum skoliosis, mengurangi rasa sakit, memperbaiki postur tubuh, memperlambat pertumbuhan kurva, serta mensejajarkan bahu dan pinggang,” ucap Labana.

Penyangga tulang belakang atau brace, dapat berfungsi untuk mengoreksi lengkungan pada tulang belakang, terutama pada penderita skoliosis yang memiliki lengkungan lebih dari 30 derajat.

Namun tak perlu khawatir, penggunaan brace ini tak berlaku selamanya. Setidaknya penderita skoliosis menggunakan brace selama 2 tahun, sebagai patokan.

Operasi

Cara lain untuk menyembuhkan skoliosis adalah dengan melakukan operasi.

Namun Labana tidak merekomendasikan opsi tersebut, selama cara non-operasi masih bisa dilakukan.

Ia juga menambahkan, hal yang memaksa penderita skoliosis untuk dioperasi adalah jika mengalami skoliosis yang disebabkan karena kecelakaan dan faktor riwayat keluarga.

“Karena jika kecelakaan, tulang vertebratanya rontok. Sama seperti skoliosis yang ada dari bawaan lahir, harus dilakukan tindak operasi,” jelas Labana.

Tindakan operasi ini perlu dilakukan dengan segera, sebab skoliosis dapat merambat dan menyebabkan penyakit lain, seperti : Hernia Nukleus Pulposus (HNP), infeksi paru-paru, dan serangan jantung.

Baca Juga: Cegah Penyakit Skoliosis, Ajari Anak Olahraga Lari Sejak Dini

Terlepas dari kedua tindakan penyembuhan tersebut, pencegahan tetaplah jadi opsi terbaik.

Untuk mencegah kelainan tulang skoliosis ini, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti yang telah dijelaskan di atas dan menjaga berat badan tetap ideal.(*)