Find Us On Social Media :

Tak Kalah Mahal dari Biaya Pengobatan Shakira Aurum, Begini Kabar Ibunda Denada Jatuh Terbentur Sampai Biaya Pengobatan Capai Puluhan Juta Rupiah

Tak Kalah Mahal dari Biaya Pengobatan Shakira Aurum, Begini Kabar Ibunda Denada Jatuh Terbentur Sampai Biaya Pengobatan Capai Puluhan Juta Rupiah

GridHEALTH.id - Kini Denada memang tengah fokus dengan pengobatan anak semata wayangnya, Shakira Aurum yang tengah berjuang melawan penyakit kanker darah leukemia.

Seperti diketahui, Shakira Aurum telah mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Singapura sejak Juni 2018 lalu.

Baca Juga: Kembali Rumah Mewah Denada Dijual untuk Pengobatan Shakira Aurum yang Mengidap Kanker Darah

Semenjak saat itulah, kabarnya Denada sudah menggelontorkan banyak rupiah sampai Rp 4 miliar.

Tak hanya itu, mantan istri Jerry Aurum ini kabarnya bangkrut hingga rela menjual aset berharga miliknya berupa rumah demi kesembuhan sang anak.

"Aku jual rumahku di Pejaten, teman-teman tahu itu rumah utama kita, itu aku jual juga. Rumah yang di Tanjung Barat yang aku iklanin juga. Satu keluarga, ini aku jual dua rumahku," ucapnya.

Baca Juga: Tak Semulus Prestasinya, Jackie Chan Sempat Tinggalkan Aktris Ini Saat Hamil Hingga Anaknya Nikahi Sesama Jenis

Namun dibalik perjuangan Denada demi kesembuhan sang anak semata wayangnya itu, rupanya ibunda Denada, Emilia Contessa sempat mendapat perawatan di sebuah rumash sakit.

Lama tak terdengar kabarnya, ibunda Denada yang juga penyanyi senior ini rupanya dirawat di RSPAD akibat insiden yang dialaminya di Tanah Suci.

Emilia Contessa yang telah menjalankan ibadah haji beberapa waktu lalu menjelaskan dalam laman Instagram-nya bahwa Ia sempat jatuh dan terbentur kepalanya.

Baca Juga: Kerap Dinasihati Ruben Onsu, Betrand Peto Ngaku Sering Pulang Jam 3 Pagi dan Bakar Ban, Ngapain?

"hari ini udah pulang anggi ku...cuman DSA aja. Gara2 kmrin jatuh kepala nya bentur bathtub, waktu di Mekah. Kelihatan nya sih aman2 saja...doain ya sayang," balasan komentar di akun Instagram-nya.

Digital Substraction Angiography (DSA) merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi pembuluh darah di otak biasanya dilakukan pemeriksaan CT-Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), Magnetic Resonance Angiogram (MRA), atau Magnetic Resonance Venography (MRV).

“DSA otak merupakan pemeriksaan golden standard dari pembuluh darah otak untuk melihat aliran di pembuluh darah arteri sampai ke jaringan lalu ke vena secara langsung dan terus menerus melalui alat angiografi atau kateterisasi,” papar Dokter Spesialis Radiologi Intervensi Rumah Sakit Bethsaida, Dr. Jacub Pandelaki, Sp. Rad(K), mengutip Kompas.com.

DSA dapat mendeteksi kelainan pembuluh darah di otak seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah), AVM (Artery Venous Malformation), penyempitan, dan penyumbatan. Jika ditemukan adanya gangguan, pasien bisa mendapat pengobatan sesuai dengan kelainan yang dialami.

Baca Juga: Orangtua Tolak Anaknya Dioperasi, Bocah 7 Tahun Berbobot Ratusan Kilogram Asal Karawang Akhirnya Meninggal Dunia

Sementara itu, efek samping yang timbul biasanya dari masuknya cairan kontras ke dalam pembuluh darah. Biasanya pasien akan merasa mual atau pusing ringan.

Dr Jacub juga mengungkapkan bahwa persentase keberhasilan diagnosis dengan DSA dapat mencapai 90%, akan tetapi, persentase keberhasilan pengobatannya bergantung pada tingkat keparahan kasusnya.

Baca Juga: Kerap Dinasihati Ruben Onsu, Betrand Peto Ngaku Sering Pulang Jam 3 Pagi dan Bakar Ban, Ngapain?

Selain pada otak, prosedur ini dapat juga digunakan untuk mendeteksi pembuluh darah di bagian tubuh lain.

Seperti yang dilakukan ibunda Denada, wanita 62 tahun itu pun melakukan terapi untuk otak dan jantung.

Untuk satu kali pemeriksaan dengan DSA, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp20 juta hingga Rp25 juta di luar pemeriksaan MRI dan MRA.

Baca Juga: Setahun Lalu Merintih Kesakitan Setelah Rasakan Campak, Erie Suzan Kini Unggah Foto Nikahan

Tak hanya itu, ibunda Denada itu pun sempat dikunjungi dokter radiologi sekaligus Kepala RSPAD, Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto. (*)