GridHEALTH.id – Sekarang ini Siapa yang tidak Kenal dengan Bebby Fey.
Seiring kasusnya yang semakin memenas, pemberitaan mengenai dirinya semakin besar dan heboh.
Baru-baru ini Bebby Fey mengaku dengan jujur dan terus terang jika buah dada andalannya itu adalah buah dada palsu.
Baca Juga: Memberikan Air Putih Pada Bayi Berbahaya! Bisa Menyebabkan Keracunan
Hal itu diakui Bebby Fey yang selalu tampil seksi dan menonjolkan buah dada besarnya kala show, setelah sebelumnya Bebby Fey dikejar anjing di pinggir jalan.
“Sumpah gw takut. Trauma dengan Anjing,” paparnya dengan napas terengah-engah di pinggir jalan raya.
Sejurus kemudian Beby Fey jongkok karena lelah.
Eh, tak lama anjing tersebut mendekat kepadanya kembali, langsung Bebby Fey berdiri setengah melompat dan balik badan langsung lari terbirit-birit ketakutan sambil berteriak histeris.
Saat dirinya berlari itu Billy Syahputra meneriaki Bebby Fey yang lari ketakutan, “Woi.. ini anjingnya baik,” Lalu Billy membuktikannya dengan memegang tali kekang anjing tersebut.
“Coba deh lo yang pegang,” Teriak Billy pada Bebby Fey, dibegitukan oleh Billy Syahputra Bebby Fey semakin menjauhi Billy dan mempercepat larinya.
Kejadian itu semua adalah kejadian nyata tanpa setingan yang ditayangkan oleh akun youtube Billy Syahputra.
Nah, dalam tayangan video tersebut terungkap jika payudara Bebby Fey adalah palsu.
Saat ngobrol bareng Bebby Fey di rumah yang diakui Billy Syahputra sebagai rumahnya, Billy mengorek keterangan mengenai kasus yang sedang dihadapi oleh Bebby Fey.
Baca Juga: Banyak Varian Susu Tersebar di Supermarket, Perhatikan Beberapa Hal Ini Sebelum Membelinya
Tak hanya itu, Billy pun bertanya kejadian detail yang terjadi hingga akhirnya terjadi perseteruan hukum ini.
Nah, disitulah Bebby Fey menceritakan jika payudaranya itu palsu.
Dirinya mengaku melakukan pembesaran payudara secara instan di Thailand. Namun Bebby Fey tidak memberi tahu secara detail oleh tenaga medis atau bukan pembesaran payudaranya.
Janda satu anak ini pun mengaku jika di buah dadanya tidak ada bekas operasi sama sekali. Sebab sayatannya ada di ketiak.
“Sayatan operasinya diketiak. Jadi tidak ada di payudara, juga di bagian depan. Kalau ditanya sakit, ya sakit, namanya juga dioperasi,” papar Bebby Fey.
Operasi pembesaran buah dada seperti yang dijalani Bebby Fey adalah hal umum di dunia bedah plastik.
Nama metodenya adalah axillary technique, hal ini umum dilakukan wanita Korea untuk pembesaran buah dada.
Tapi sebenarnya cara atau metode ini bukan cara paling umum untuk melakukan pembesaran payudara.
Menurut Roy Kim, MD, ahli bedah plastic dari San Fransisco, melansir dari drkim.com, operasi pembesaran buah dada dengan sayatan operasi di ketiak, memiliki beberapa risiko;
Lebih Bengkak, Pemulihan Lebih Lama
Untuk membesarkan buah dada dari ketiak pembedahan ekstra. “Artinya - lebih banyak trauma → lebih banyak pembengkakan → pemulihan lebih lama,” tulis Roy Kim.
Jika sayatan bedah di areola atau lipatan payudara, tidak ada terowongan, hanya kantong melingkar untuk implan payudara. Kalau di ketiak dokter harus membuat trowongan panjang dari ketiak menuju payudara untuk menempatkan implant.
Karenanya pasien akan mengalami pembengkakan lebih hebat dan lama. Proses pemulihannya biasanya membutuhkan waktu 2 hingga 4 bulan.
Tapi kalau sayatan di lipatan buah dada atau areola hanya butuh 1 bulan.
Sulit Membuat Saku Implan
Karena kantong yang dibuat untuk implan lebih jauh dari sayatan, maka dokter memerlukan sedikit lebih banyak pekerjaan di ruang operasi untuk mencapai kantong terbaik.
Jadi kesuksesan metode ini benar-benar tergantung dari keterampilan dan pengalaman ahli bedah plastik.
Kemungkinan Implan Dapat Naik
Perlu 3-4 bulan hingga akhirnya terowongan yang dibuat selama untuk pembesaran payudara melalui ketiak menutup sepenuhnya.
Selama proses tertutupnya terowongan pasien harus mematuhi isntruksi dari tim medis dan harus dibebat sedemikian rupa yang tentunya sangat menyiksa.
Jika tidak diindahkan, implant bisa saja naik atau masuk kembali keterowongan. Padahal seharusnya di kantong yang ada di payudara.
Penting juga diketahui, menurut Hyung-Bo Sim. BR Baram Clinic dari Seoul Korea, metode transaxillary untuk pembesaran payudara pertama kali dilaporkan pada tahun 1970-an dan telah dikembangkan sebagai metode yang bermanfaat.
Namun, sebagai teknik buta (proses operasi dokter tidak bisa melihat seperti metode lainnya), ia memiliki keterbatasan dibandingkan dengan pendekatan inframammary atau periareolar.
Ini termasuk kemungkinan hematoma, trauma, dan ketidakmampuan untuk memprediksi sejauh mana diseksi atau menghasilkan lipatan inframammary diskrit.
Untuk mengatasi kelemahan ini, kinerja pendekatan transaxillary untuk pembesaran payudara dengan penggunaan endoskop telah berkembang.
Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, Seberapa Pentingkah Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur?
Namun, kerusakan jaringan akibat diseksi tumpul masih tidak terhindarkan.(*)