Find Us On Social Media :

Aiona dan Aiora Anak Kembar Ibel dan Ammar Zoni Meninggal di Kandungan, Seperti ini Proses Mengeluarkan Almarhum dari dalam Rahim

Ibel dan Ammar Zoni berduka, Seperti ini cara mengeluarkan bayi yang sudah meninggal dari dalam rahim ibunya.

GridHEALTH.id - Sebelum diketahui putrinya meninggal dunia, Ibel sapaan akrab Irish Bella, istri dari Ammar Zoni masuk rumah sakit.

"Masuk rumah sakitnya hampir seminggu. Cek biasa aja, mungkin dokternya melihat ada sesuatu jadi harus disuruh dirawat," papar manajer Irish Bella, DZ, Minggu malam.

Baca Juga: Wajah Cantik Sang Anak Kembar Disebut Mirip Ammar Zoni, Suami Irish Bella Sudah Memimpikan Hal Menakjubkan Jauh-jauh Hari

Melansir dari tayangan nakita.id yang melansir 'Status Selebritis', Ibel sendiri memang sempat beberapa kali masuk rumah sakit karena kehamilannya bermasalah.

Diawal kehamilan Ibel mengalami infeksi saluran kemih.

Tapi dirinya tidak khawatir lantaran diagnosa dokter masih menyebutkan indikasi infeksi.

"Infeksi tapi setelah dilakukan pengembangan ternyata enggak kenapa-napa cuma kecapekan aja," kata Ammar Zoni.

Baca Juga: Tiga Penyebab Skizofrenia, Lingkungan Bisa Memberikan Pengaruh

Tak hanya itu, satu bulan lalu Ibel pun pernah mengalami pendarahan dan kontraksi.

Sehingga pertengahan bulan September, Ibel harus dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan.

Dikatakan, pendarahan tersebut akibat kelelahan yang dirasakan Irish hingga harus tiga hari bedrest di kamar rawat inap.

Perdarahan saat kandungan memasuki usia 6 bulan memang sesuatu yang harus diwaspadai.

Pun istri Ammar Zoni ini juga mengalami kontraksi tidak biasa di usia kehamilan trisemester kedua.

Hingga akhirnya, melansir Kompas.com, datang kabar duka dari keduanya melalui keterangan Manager Ibel, DZ pada Minggu malam (6/10/2019).

Baca Juga: Demi Selembar Pembalut, Siswi di Desa Terpencil Harus Lakukan Hal Tak Lazim yang Membahayakan Masa Depan

"Iya betul (meninggal). Tadi pagi ke siang ya (meninggal dunia). Saya kurang ini waktunya," kata DZ.

Ia mengatakan usia janin Irish masih berusia sekitar 25 atau 26 minggu saat meninggal dunia.

Namun, DZ belum dapat mengungkap penyebab kematian calon buah hati Irish dan Ammar.

"Penyebabnya saya enggak bisa ngomong. Saya takut salah. Itu ada bahasa kedokteran yang saya enggak ngerti," ucap DZ.

Jadi anak kembar Ibel dan Ammar Zoni yang mereka beri nama Aiona dan Aiora meninggal dunia saat masih di dalam Rahim sang ibu.

Karena bayi di dalam Rahim sudah meninggal dunia, tentu harus segera dikeluarkan.

Baca Juga: Susah Disembuhkan, Buruknya Pola Asuh Bisa Sebabkan Anak Derita Skizofrenia

Melansir thewomens.org.au, dokter biasanya akan merekomendasikan induksi untuk mengelurkan bayi yang sudah meninggal tersebut.

Proses persalinan setelah induksi tentu pervaginam.

Operasi sesar bisa juga dilakukan. Tapi operasi sesar dilakukan manakala direkomendasikan dalam situasi yang sangat spesifik.

Cara bersalin sesar ini mungkin tampak seperti cara paling mudah untuk melahirkan bayi yang sudah meninggal dunia di dalam kandungan.

Namun, operasi sesar dapat menyebabkan ibu tinggal di rumah sakit lebih lama, lebih banyak rasa sakit, dan berpotensi lebih banyak masalah dalam kehamilan di masa depan daripada kelahiran melalui pervaginam atau yang biasa disebut persalinan normal.

Karena persalinan ini bayi sudah meninggal, dokter dan bidan biasanya akan mempersiapkan ibu dengan baik untuk mengahadapi segala kemungkinan yang akan terjadi selama persalinan. Semisal, bagaimana mengelola rasa sakit, hingga membantu mengatasi kekhawatiran yang mungkin dimiliki si ibu.

Baca Juga: Inilah Mengapa Gejala Skizofrenia Sering Muncul Saat Masa Remaja

Tujuan ini semua adalah untuk mempersiapkan ibu dan mendukungnya selama persalinan dan sesudahnya.

Setelah melahirkan, ibu mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari.

Adapun mengenai melahirkan bayi yang sudah meninggal dengan yang masih hidup, menurut laman rcog.org.uk, apa yang dirasakan oleh ibu sama. Ibu akan merasakan sakit.

Karenanya tim rumah sakit biasanya sudah menyiapka obat-obatan pereda rasa sakit.

Tapi epidural mungkin tidak dapat dilakukan jika ibu memiliki infeksi atau masalah pembekuan darah.(*)