"(Datang) Ke pernikahan orang nih. Papa sama Mama enggak kenal siapa yang nikah. Cuma karena undangannya Oma sama Opa. Jadi kita pergi sekeluarga. Udah di nikahan ilang aja Lalanya udah duduk di pelaminan samping pengantin," kata Marion.
"Terus suka kalau ada tamu di rumah suka lenggak-lenggok, tebar pesona, dari kecil," lanjut finalis Indonesian Idol musim 9 itu.
Ia menyebut, keinginan menjadi pribadi yang menonjol itu juga ia rasakan saat berada di sekolah.
Marion berkisah, di sekolah ia selalu ingin menjadi yang nomor satu.
Setiap guru bertanya kepada siswa, ia selalu mengacungkan jari meski saat itu ia tak tahu jawabannya.
"Misalnya ditanya aku yang mau jawab. Intinya aku, mau tahu atau enggak jawabannya, ya aku suka sok tahu. Atau misalnya disuruh mewakili sekolah maunya aku gitu, pokoknya semua aku. Mau yang kelihatan, yang nomor 1," papar Marion.
Menurut para ahli, kelainan perilaku histrionik ini sulit disembuhkan karena biasanya si penderita akan menolak penyembuhan.